{Review} SONG FOR ALICE – WINDRY RAMADHINA



Judul Buku : Song For Alice, Mencintaimu adalah penantian yang panjang

Penulis : Windry Ramadhina

Penerbit : Roro Raya Sejahtera (Imprint TWIGORA)

Tahun terbit : Cetaka Pertama, Juni 2018

Tebal : vi + 322 Halaman

  ISBN : 978-602-51290-7-0

***

BLURB

SEPERTI APA CINTA MENINGGALKANMU

ADALAH SESUATU YANG TERAMAT SULIT KAU LUPAKAN.

Bagi Arsen, pulang berarti kembali pada Alice – perempuan pertama yang mencuri hatinya dua belas tahun lalu. Sore itu adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu. Arsen menarik Alice ke dalam pelukannya, berusaha mengingatkan perempuan itu pada sejarah mereka dulu. Namun yang membersit di benak Alice hanya sakit hati... ditinggal pergi Arsen di saat dia benar-benar jatuh cinta.

Memang benar, Alice selalu merindukan Arsen. Ketertarikan di antara mereka masih memercik api seperti dulu. Namun masa lalu adalah pelajaran yang teramat berharga bagi perempuan itu. Arsen adalah orang yang membuat Alice merasa paling bahagia di muka bumi, juga yang bertanggung jawab membuatnya menangis tersedu-sedu.

Sekuat tenaga Alice mencoba menerima kembali kehadiran Arsen dalam hidupnya. Membiasakan diri dengan senyumnya, tawanya, gerak-gerik saat berada di ruang tengah; bahkan harus meredam gejolak perasaan atas kecupan hangat Arsen di suatu malam. Terlepas dari kenyataan Arsen membuat Alice jatuh cinta sekali lagi, ada pertayaan besar yang hingga kini belum terjawab : pantaskah laki-laki itu diberi kesempatan kedua?

-------

Kecelakaan yang di alami oleh Arsen Rangga membuat produser yang menanganinya memberikan waktu jeda istirahat selama dua atau tiga bulan kepada Arsen. Arsen adalah penyanyi rock profesional yang baru saja mengeluarkan album terbarunya dan sangat sukses di terima oleh penggemarnya.

Akhirnya setelah 4 tahun berlalu menurut Alice sementara menurut Arsen adalah tiga tahun beberapa bulan, ia kembali pulang ke rumah yang berdinding bata telanjang dan memilki teras lebar. Rumah Alice dan Kakek Lur. Rumah yang dulu pernah Arsen tempati setelah ia kehilangan ibunya. Kakek Lur mempunyai sekolah musik, dan Arsen sangat menyukai musik.

Lit, adalah nama sekolah musik yang dulu pernah sangat terkenal, tapi tahun berlalu semua sudah berubah, Lit ada di ujung tanduk, dan Alice sebagai cucu satu-satunya dari Kakek Lur, merasa punya kewajiban untuk mempertahan Lit sekuat yang ia bisa.

Lalu bagaimana Alice menyikapi kedatangan Arsen, yang tiba-tiba datang setelah lama menghilang?

Apakah perasaan di antara keduanya masih sama seperti yang dulu?

Dan apakah Alice berhasil mempertahankan Lit?

Simak kisah Alice dan Rangga dalam cerita SONG FOR ALICE.

*****------*****------*****------****-----******

Review Buku

Waaah akhirnya bisa selesai juga baca novel ini. Padahal belinya udah beberapa tahun yang lalu, belum dibaca bukan karena ceritanya yang tidak bagus, bukan karena itu, tapi karena aku gak sanggup baca ending-nya. Dan beneran setelah selesai membaca ini cuma perlu waktu tidak sampai 2 hari untuk membacanya, tapi bapernya, sedihnya, sesak di dalam hati, pengen nangis itu hampir satu minggu. Sumpaaah beneran ini penulis, aku sebagai pembaca serasa diikat kuat oleh Alice dan Arsen. Love You buat Arsen.

 

Penulis menggunakan dua sudut pandang dalam cerita ini, yaitu dari sudut pandang Alice dan Arsen, dan dipisahkan oleh tiap bab yang berbeda. Bab pertama dari sudut pandang Arsen, sementara bab berikutnya dari sudut pandang Alice begitu seterusnya.

Menggunakan alur campuran, karena beberapa kali ada kisah yang menceritakan masa lalu mereka, bukan dalam bentuk bayangan atau sekedar cerita dari mulut si tokoh, tapi memang dalam bagian bentuk cerita sendiri.

Ritme alur konflik, diceritakan dengan sangat apik, pelan dan kejutannya ada di belakang. Dan aku jamin membuat terhenyak ketika kalian membacanya. Aku menyebut cerita Song For Alice adalah kisah happy ending dengan cara yang berbeda.

Dua tokoh dalam cerita ini Alice dan Arsen memang sangat mendominasi keberadaan mereka, jadi tidak salah kalau aku sebagai pembaca merasa terikat secara emosi dan perasaan dengan mereka berdua. Memang ada tokoh-tokoh pendamping tapi penulis dengan lihai bisa membuat fokus membaca hanya kepada Arsen dan Alice.

Untuk segi karakter, Arsen dan Alice menurutku mereka punya dua karakter yang saling berlawanan, Arsen dia seorang yang optimis, tahu apa yang dia inginkan dan tahu apa yang harus ia lakukan untuk mewujudkannya, sementara Alice dia cenderung pesimis orangnya dan tidak percaya akan kemampuan dirinya sendiri, tapi mereka punya satu kesamaan yaitu sama-sama menyukai musik, Alice dengan piano sementara Arsen dengan gitarnya.

Twigora selalu tidak pernah salah dalam menentukan cover untuk setiap buku yang mereka terbitkan. Warna tosca sebagai warna dasar dari cover dan sketsa perempuan yang menjadi gambaran dari sosok Alice yang sedang mendengarkan musik serta perpaduan warna hitam dan putih untuk font yang digunakan membuat cover buku ini benar-benar terlihat sangat menarik dan cantik luar biasa.

Lalu salah satu khas dari Twigora, dari beberapa novel yang sudah pernah saya baca, setiap  pergantian bab selalu ada gambar ilustrasi yang membuat membaca semakin nyaman serta membuat alur cerita semakin terasa dan menyatu dengan pembaca.

Baik kalian tim happy ending atau sad ending, kalian wajib membaca cerita ini karena apa, karena ini bisa dikatakan menyajikan keduanya dengan cara yang berbeda. Bingungkan? Makanya langsung saja baca cerita Alice.

Dari kisah Alice ini satu hal yang bisa kita pelajari adalah sejauh mana kaki ini melangkah, sejauh mana diri ini bermain-main dan sejauh mana kita menjauh maka pulang adalah tetap menjadi tujuan dari rangkaian perjalanan tersebut.

jadi sudah siapkah untuk membaca kisah ALICE, dan saya yakin buku ini masih banyak dijual di toko buku baik online ataupun offline.

Bintang 4 untuk SONG FOR ALICE

 


 

Windry Ramadhina, lahir dan tinggal di Jakarta, percaya atau tidak, mampu mendengarkan berbagai bentuk rock, yang paling keras sekalipun.

Dia menulis fiksi sejak 2007. Buku-bukunya banyak bercerita tentang cinta, kehidupan, impian, dan harapan. Song For Alice adalah bukuya yang kesebelas.

Windry suka membaca surat dan menjawab pertanyaan. Dia bisa dihubungi lewat email windry.ramadhina@gmail.com, instagram @beingfaye, atau blog www.windryramadhina.com 

 


 

Posting Komentar

0 Komentar