Judul
Buku : Tumbal
(...Karena Dendam Harus Dituntaskan)
Penulis : Jounatan & Guntur Alam
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2017
Tebal : 172 Halaman
ISBN : 978-602-04-5119-0
Hadiah Quiz yang diadakan Kak Jo dan Kak Guntur via
Twitter
***
BLURB
Apa benar
arwah gadis hamil yang bunuh diri jadi arwah paling pendendam? Pertanyaan itu
David lontarkan ke Jounatan setelah malam itu, saat mereka bertemu roh Pricil,
siswa SMA yang bunuh diri dengan loncat dari jembatan. Ketika pertanyaan David
belum terjawab, dan teka-teki kematian Pricil belum terurai, ternyata bahaya
yang jauh lebih besar telah mengintai mereka. Dia yang bersemayam selama
ratusan tahun kini mencari tumbal atas dendam masa lalu dengan mengendap di
belakang Pricil. Jounatan pun tahu bahwa di antara mereka pasti akan ada yang
mati. Namun tak ada jalan berbalik arah karena dendam harus dituntaskan
*****------*****------*****------****-----******
Jou memutuskan untuk berlibur akhir tahun ke rumah
sepupunya yang bernama David di Palembang. Sejenak pergi dari Jakarta Jo
berharap bisa melupakan tragedi mengerikan yang terjadi di Diskotil Lipstik,
yang berhasil merenggut nyawa Leo dan membuat Nay terbaring koma. Keduanya
adalah sahabat baik Jo.
Pesawat yang ditumpangi mengalami keterlamabatan,
seharusnya ia sudah tiba di Palembang pukul lima sore, tapi ia tiba di
Palembang pukul 10 malam lewat.
Mendekati area jembatan Musi, Jo dikejutkan oleh
sebuah penampakan wajah Wanita, dengan kuku panjang yang merangkak di paha Jo,
Jo berusaha menoleh dan ia melihat David masih tampak santai menerima telepon
dari seseorang.
Siapakah wanita dengan kuku panjang itu?
Belum habis rasa keterkejutan dan ketakutan seorang
Jo, tiba-tiba ia dikagetkan dengan umpatan David, yang hampir menabrak seorang
gadis yang sedang menyebrang. Gadis dengan seragam SMA berjalan sendirian
tengah malam, hal itu membuat Jo curiga, ia berusah mengejar gadis itu, dia
semakin kaget saat melihat gadis itu sudah memanjat jembatan dan sudah berdiri
di atas besi pembatas, Jo berusaha mencegak gadis itu, tapi sepertinya gadis
itu tidak mendengar apa yang Jo teriakan, dia malah merentangkan kedua tanganya.
David yang sudah berada di Jo, setelah melihat gadis
itu, ia kaget, tubuhnya gemetar, bibir David seakan ingin mengatakan sesuatu,
namun tak ada satu kalimat yang bisa keluar dari bibirnya.
Dan semuanya terlambat, Gadis itu tercebur ke sungai
Musi, air sungai yang kecoklatan telah menelan sosok gadis.
Jo berusaha menyadarkan David dari keterkejutannya,
agar segera menghubungi polisi. Tapi Jo harus menelan pahit sebuah kenyataan
dengan apa yang dikatakan David. “Hantu
Pricil. Anak SMA Harapan. Dia bunuh diri di sini dua minggu lalu.”
Jo merasa liburannya ke Palembang percuma, karena
setelah bertemu hantu wanita dan hantu Pricil, Jo selalu merasa diikuti oleh
sosok yang tak kasat mata.
Siapakan hantu wanita itu? Kenapa ia muncul bersamaan
dengan munculnya hantu Pricil?
Simak kisah selengkapnya dalam TUMBAL, dan aku sarankan kalian bacanya siang aja yaa
*****------*****------****--------*****------*****
Ini karya pertama Jounatan dan Guntur Alam yang aku
baca, setelah baca ini aku jadi penasaran dengan tulisan sebelumnya yaitu
Arwah.
Keren kak, mencekam, dan aku tidak berani baca di
malam hari, karena ini genre horor pertama yang aku baca.
Dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, penulis
berhasil membawa pembaca masuk ke dalam situasi yang benar-benar mencekam,
seperti terlibat langsung di dalam cerita.
Setting menggunakan beberapa tempat di Palembang. Selain
jembatan Sungai Musi, ada juga Kampung Kapitan yang letaknya tidak jauh dari
Jembatan Ampera. Karena memang ini cerita bertema horor yang sangat
menyeramkan, jadi keindahan tentang Palembang tidak terlalu banyak disorot.
Awalnya aku bingung dengan alurnya, yang di awal
sedikit menyinggung tentang kejadian di Jakarta, ternyata itu cerita dari buku
sequel pertama yang berjudul ARWAH, jadi malah penasaran sama kisah ARWAH,
baiklah masukkan ARWAH ke waiting list nanti
kalau ada rezeki kita beli ya..
Sumpah keren, awalnya aku mengira David yang menjadi
biang rusuh. Karena Jo kan memang dia bisa melihat makhluk tak kasat mata,
terus kenapa itu dua hantu muncul di rumah David juga, alur cerita membawa ku
berfikir bahwa David biang kerok munculnya Hantu Pricil. Tapi taraaaang suprise
ada kejutan di bab selanjutnya.
Sebenarnya ada 3 karater yang menonjol dalam kisah
TUMBAL ini, yaitu Jo, David dan Tasya (kakak kandung dari Pricil). Jo sendiri
dia masih belum siap ketika dirinya mampu melihat makhluk tak kasat mata yang
ada disekitarnya, berbanding terbalik dengan adiknya Jo yang sudah sejak kecil
bisa melihat makhluk dari dunia lain itu. Karena Jo yang masih belum siap, dia
masing sering ketakutan. David dia menurut ku termasuk tipe laki-laki yang
cepat mengumpat, mengumpat karena kaget jadi reflek, dua kali dia akan menabrak
seorang wanita dan selalu umpatan yang keluar dari mulut David. Tapi dia ini
cintanya tak sampai, kayaknya dia cinta sama Tasya tapi Tasya nya udah punya
pacar (kasihan David, sini Bang David sama saya aja, ha ha ha ha ). Sementara
Tasya, dia sangat sayang sama keluarga dan pacarnya.
Tidak kelihatan sama sekali, jika buku ini ditulis
oleh dua orang, semua tampak menyatu dari bab awal hingan akhir. Keren dan luar
biasa. Penggambaran suasan yang mencekap dan mengerikan juga dapat.
Yang agak aneh pas ending-nya
kenapa tiba-tiba ada Leo Bang?
Adegan yang paling keren itu saat Tasya terjebak di
dunia lukisan, misal itu divisualisasikan pasti keren banget, pecahan kacanya,
teriakan ketakutan dan kekhawatirannya, pasti sangat keren dan waktu David,
Jou, Tasya pulang dari Kampung Kapitan mereka bertemu dengan Vero, terus Vero
seperti orang kesurupan, ini kalau divisualkan juga akan keren dan mencekam.
Dan yang paling menyedihkan itu saat hantu Pricil ada di kamarnya dan melihat
sang Mama sedang memberekan pakainnya, ibu yang menunduk dalam, sembari
menangis karena dipaksa harus kehilangan putrinya dengan cara yang tragis,
sementara Pricil berulang kali bilang maaf. Sedih banget ini yaa.
Pesan moral, aku tidak menghakimi atau menyalahkan
seseorang yang bunuh diri, ini bukan berarti aku mendukung orang buat diri, di
tengah kekalutan dan kebingungan saat seperti ini orang memang butuh sandaran,
dan akan mudah memang dipengaruhi oleh hal-hal lain. jadi apapun keadaan kita
jangan lupakan keluarga dan Tuhan yang selalu ada untuk kita.
Selain itu maut
itu sudah menjadi ketetapan darinya, seberapa besar kita berusaha untuk
menjauhkan orang lain dari ketetapanNya, tapi kalau sudah digariskan maka itu
akan tetap terjadi.
Benar apa kata Nay adiknya Jou, yang bisa kita lakukan
adalah berdoa.
Menurut aku, cerita misteri ini cocok di baca oleh
usia 17+ karena kalau masih kecil atau remaja baca cerita ini kasihan nanti gak
berani tidur sendirian, gimana coba kalau tiba-tiba ada yang bersembunyi di
bawah kolong tempat tidur persis kayak yang di kamar David...aku jadi
takkkkuuuutttttt..
Bintang 4 untuk kisah David dan Jou ini.
***************--------------------******************
Jounatan :
Tumbal adalah judul
kedua dari seri novel bertema urband
legend yang ditulis bersama Guntur Alam. Novel pertama yang berjudul Arwah juga diterbitkan oleh Elex Media
Komputindo. Kamu bisa mengajaknya ngobrol tentang hantu di twitter : @jou_natan
Guntur Alam
Selain novel seri urband legend, dia juga tengah
menyelesaikan satu novel lainnya. Dan Jounatan juga mengajaknya melanjutkan
judul ketiga dari seri ini : Ritual.
Kamu bisa mengobrol banyak hal denganya di twitter : @AlamGuntur
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian