KETIKA OPPA KOREA JATUH CINTA KEPADA SANTRI K-POP DI A MOMENT TO DECIDE KARYA DIAN DHIE


{Review} A MOMENT TO DECIDE - DIAN DHIE

Judul Buku : A MOMENT TO DECIDE - OPPA MEETS SANTRI K-POP

Penulis :DIAN DHIE

Penerbit : Penerbit Indiva

Tahun terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2018

Tebal : 288 Halaman

  ISBN : 978-602-5701-08-5

***


Kau tahu apa rasanya menjadi orang lain? Kau tidak akan pernah jadi dirimu sendiri, selama tidak kau terima keadaanmu.

Riana tidak pernah melawan pada kedua orang tuanya. Apapun yang Ummi dan Abi-nya perintahkan, dia akan melakukannya. Hingga suatu hari, mau tidak mau, ia harus menikah dengan seorang mualaf asal Korea yang belum dikenalinya. Riana dan kedua sahabatnya memang suka K-pop dan K-Drama tanpa setahu Ummi dan Abi-nya, tapi haruskah dia menikahi Oppa seperti teman-temannya ceritakan? bermata sipit dan berbadan gemuk yang mewujudkan khayalannya?

Riana hanya bisa menangisi nasihnya yang merasa tida bisa menjadi dirinya sedir.

 


Lee Joo Hwon, setelah setahun menjadi mualaf, keinginan Lee untuk memperdalam agama Islam di negara yang mayoritas muslim terpenuhi, ia mengajukan perpindahan dari tempat kantornya pekerja untuk pindah ke Indonesia.

Benar apa yang dikatakan oleh Imam Masjid di Itaewon Seol, di Indonesia Lee bisa mendengar suara adzan hampir di setiap waktu shalat. Ia tidak pernah absen untuk shalat berjamaah di Mushola yang tersedia di kantornya. Dari sinilah ia berkenalan dengan Rudi seorang office boy yang hampir setiap waktu shalat di Mushola juga, betapa kagumnya Lee kepada Rudi apalagi setelah melihat dan mendengar sendiri Rudi menjadi Imam shalat, ia semakin kagum dan ingin belajar agama islam lebih dalam lagi kepada Rudi. Tapi Rudi menolak karena ia merasa bukan orang yang tepat untuk belajar tentang agama dan atas saran Rudi pula untuk memperdalam agama Islam lebih baik datang ke Pesantren.

Gayungpun bersambut Lee menerima tawaran ke Pesantren tempat dulu Rudi menuntut ilmu, apalagi di Pesantren itu ada program kelas setiap hari Minggu, meskipun jauh dari kantor dan tempat tinggal Lee, Lee menyetujuinya.

Dalam perjalanan pertamanya menuju Pondok Pesantren di Bogor, Lee nyaris menabrak seorang  santri wanita yang berlari dengan terburu-buru, Santriwati itu terduduk di aspal, Lee mendekat dan ikut berjongkok. Keduanya bertemu pandang, Lee terpaku dan sang santriwati terkejut. Lee sudah berusaha meminta maaf, tetapi sampai selesai membereskan barangnya yang terjantuh santriwati itu terus menunduk, dan kemudian pergi tanpa sepatah kata.

Pertemuan pertama yang sangat singkat ternyata membekas dalam diri Lee, ia menganggumi gadis itu, dia tidak tahu nama santriwati itu, tapi Lee punya panggilan khusus kepadanya yaitu "super junior" karena barang-barang yang terjatuh itu adalah VCD super junior.

Ustadz Agus, adalah nama guru yang bakal mengajari Lee mengenal Islam lebih jauh, bersama kedua orang mualaf lainnya yaitu dari Cina dan Amerika, Lee bergabung bersama mereka di bawah arahan ustadz Agus untuk belajar ilmu fiqih.

Suatu hari Ustadz Agus tidak bisa menghadiri kajian, sehingga diganti oleh Ustadz Ahmad, mereka belajar tentang fiqih pernikahan. Lee semakin kagum terhadap agama Islam, ternyata islam mengatur sangat indah tentang sebuah pernikahan.

Kajian tentang fiqih pernikahan bersama Ustadz Ahmad, membuat Lee berfikir bahwa ia memang harus menikah, apalagi yang ia cari, kekayaan dunia sudah ia dapatkan, kegundahaan hatinya ia utarakan kepada sang guru, taaruf adalah jawaban dari sang guru dan Lee menyetujuinya.

Di sisi lain, Raina yang sebentar lagi berusia genap 20 tahun menjadi perhatian kedua orang tuanya, sang adik sudah ada yang melamar, tetapi kenapa Raina belum sama sekali, dan setelah melakukan pertimbangan yang matang, ia memasukkan biodata Raina menjadi bagian dari gadis yang bakalan dipilih Lee untuk proses taaruf selanjutnya.

Siapa sangka dari 9 gadis cerdas dan cantik Raina menjadi pilihan Lee, karena Lee sendiri sudah menyukai Raina sejak pandangan pertama.

Dan apakah Raina bakalan menerima tawaran taaruf dari Lee, sementara berdasarkan informasi dari Rani dan Anisa calonnya adalah sosok yang tidak diharapkan oleh Raina?

Baca kisah Lee dan Raina di A Moment to Decide karya Dian Dhie karena semua tuntas diselesaikan dalam novel terbitan Indiva ini.

 


 

Ini novel pertama karya penulis yang aku baca. Selalu suka dengan modelan tulisan novel yang terbit di Indiva, karena mereka selalu menyajikan novel yang tidak hanya sekedar bacaan dikala waktu luang tapi benar-benar ada yang ingin disampaikan.

Di bab awal penulis menggunakan sudut pandang Lee Joo Hwon, tetapi di bab selanjutnya lebih banyak menggunakan sudut pandang tokoh Riana. Tidak campur aduk tenang saja, tetap enak di baca.

Penulis menggunakan alur cerita maju untuk menceritakan tentang kisah Lee dan Riana. Tidak ada flash back dalam cerita A Moment To Decice ini.

Ada banyak karakter pendamping dalam cerita ini selain dua tokoh utama yaitu Lee dan Riana. Meski banyak karakter yang muncul tapi kemunculan mereka tidak sia - sia tetap ada kaitannya dengan drama yang diperankan.

Lee Joo Hwon, karakter dia bekerja keras, baik hati, mempunyai kemampuan yang belajar sangat kuat terbukti dari dia yang setiap Minggu pergi ke pesantren untuk belajar tentang Islam, selain itu Lee Joo Hwon adalah laki-laki berhati lembut dan suka membantu. Sementara Raina, meskipun dia sudah hampir usia 20 tahun, tapi kelakuannya seperti gadis remaja, dia ceria kalau berada di lingkungannya sendiri. Sangat menyanyangi ke dua orang tuanya dan selau menuruti apa yang dikatakan oleh orang tuanya dan yang pasti dia menyukai super junior dan drama korea.

Selain dua karakter utama tersebut, tokoh pendamping yang menyita perhatian adalah sosok Rani dan Nisa. Mereka berdua adalah sahabat Raina di pondok, jika dengan Rani dia sudah persahabat sejak kecil, tapi kalau dengan Nisa mereka bersahabat setelah Nisa masuk pondok saat SMP. Mereka sama -sama suka K-pop dan drama korea, karena berada di pondok pesantren mereka merasa kebebasan mereka terampas, mereka ingin bebas, Nisa dan Rani kerap melarikan diri dari pondok untuk melihat dunia luar, pergi ke mall, ke bioskop bahkan ke diskotik, mencoba mewarnai rambut, memakai pakai pendek, sayangnya Rania tidak bisa mengikuti mereka karena Rania tidak bisa keluar dari rumah tanpa pengawasan orang tuanya.

Adegan yang aku sukai dalam cerita ini adalah reaksi pertama kali waktu Rani dan Nisa mengintip calon laki-laki yang diduga bakalan taaruf sama Rania. Sumpah ngakak banget aku ketawa membayangkan ada di posisi mereka, apalagi waktu mereka menceritakan apa yang mereka liat di masjid kepada Rania, dan membayangkan ekspresi Rania saat temannya cerita itu kasihan tapi lucu.

Adegan yang kedua adalah waktu Lee bicara dengan orang tua Rani terkait problem dan ketakutan yang dialami Rani saat itu, dari tutur katanya kesan dewasa, kalem dan ngayomi seorang Lee Joo Hwon terasa banget. Love you Oppa Korea.

Beberapa quote yang menarik yang aku baca dari novel A Moment to Decide antara lain :

  • "Setiap manusia membutuhkan orang lain termasuk pasangan. Untuk itu perlunya aturan menikah. Maka dari itu Islam juga mengajarkan kriteria memilih pasangan yang baik menurut syariat." (Halaman 18)
  • "Rasulullah mewasiatkan empat kita memilih istri, pertama kesalihan, kedua subur dan romantis, ketiga berkenan di hati dan keempat diutamakan yang masih gadis atau perawan. " (Halaman 18-19)
  • "Dalam memilih suami, wanita dititipi tiga pesan. Pertama hendaknya mencari suami yang penuh tanggung jawab dan amanah. Kedua lelaki bertakwa kepada ALLAH. Ketiga memiliki ilmu pengetahuan." (Halaman 19-20)
  • "Jika kau tidak ingin sakit hati dalam hidupmu, kau tidak boleh menolak dua hal, yaitu kau tidak boleh menolak sesuatu yang datangnya dari ALLAH. Kedua kau tidak boleh menolak sesuatu yang datangnya dari orang tua." (Halaman 77)
  • "Kalau dia memilihmu artinya dia menyukaimu. Kalau dia menikahimu artinya dia mencintaimu. Kalau dia memikirkanmu artinya dia menyayangimu." (Halaman 104)
  • "Aib istrimu adalah aibmu. Aibmu adalah aib istrimu. Kalian harus menjaga. Masalah keluarga sebaiknya tidak kau ceritakan pada siapapun, terutama orang tua." (Halaman 132)

Dari cerita A Moment to Decide ini aku mengerti satu hal bahwa apapun yang sudah ALLAH takdirkan untukmu, seberapa jauh menolak juga bakalan tetap jadi milikmu, dan sebaliknya apapun itu yang tidak ALLAH takdirkan untukmu maka seberapa keras kamu untuk mendapatkannya juga bakalan tidak akan jadi milikmu.  Dari cerita ini aku juga tahu tentang mendidik anak terutama anak perempuan,

Segera baca buku sebagus ini, silahkan membeli di toko buku online ataupun offline. Terimakasih semua.

 


 

Penuli adalah seorang ibu dua anak yang lahir pada Juni 1988 silam. Bercita-cinta menjadi ahli farmasi dan penulis. Dhie, begulah orang memanggilnya, lengkapnya Dian Nur Rachmawati. Penulis lebih suka ketika di setiap karyanya tertera nama Dian Dhie. Lebih mudah diingat, alasannya. Penulis tiggal di sebuah kota yang terkenal dengan sebutan Kota Hujan, tepatnya di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Jika ingin menghubunginya bisa lewat Facebbook : DIan Nur Rachamawati atau di akun instagram, @dieandhie88. Hanya satu motivasi, yaitu ALLAH, maka lakukanlah segal sesuatu yang baik dalam rangka karena dan atau Untuk ALLAH

 


Posting Komentar

0 Komentar