{Review Novel} DEAR BODYGUARD – Riawani ELyta

Judul Buku : Dear Bodyguard
(Sepertinya kita masih punya peluang...)
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Penerbit Bentang
(PT Bentang Pustaka)
Tahun terbit : Cetakan Pertama, November 2013
Tebal : vi + 346 Halaman
  ISBN : 978-602-7888-91-3
***
BLURB
Saat yang kubawa dari masa lalu hanyalah luka yang membiru.
Dan, yang kulalui pada masa kini adalah ribuan onak duri.
Sanggupkah hadirmu yakinkanku akan bahagia pada masa depan?
Sementara kau ......
Adalah saksi dari semua perjalanan itu.
Yakinkah kau tak akan ada lagi noda yang kita bawa?
Dan, cerita lalu yang setiap saat mampu menggoreskan luka?
Mungkin...kita hanya perlu berhenti sejenak.
Untuk sadari bahwa rasa ini pun sudah terlalu lama menunggu.
*****------*****------*****------****-----******

Aline membuktikan kepada dirinya bahwa ia mampu bangkit dari pengalaman buruk masa lalu. Menjadi bodyguard wanita terbaik di agensinya tentu bukan hal mudah bagi Aline. Menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga adalah masa lalu seorang Aline. Tapi sekarang dia menjadi wanita kuat, yang bahkan mampu melindungi orang lain terutama wanita.

Menjadi seorang bodyguard untuk artis wanita yang sedang naik daun bernama Jenny Miriam selain menjadi pengalam baru juga membawa Aline untuk bertemu dengan sosok Tedy, Kakak laki-laki Jenny sekaligus manajer pribadi Jenny.

Permasalahan yang dialami Jenny adalah setelah ia bercerai dari Frans suaminya, Jenny sering mendapat teror dan ancaman yang diduga dari Frans, karena Frans tidak terima hak asuh anak di tangan Jenny.

Semua terlihat terkendali, hingga Kevin datang menemuinya dan mengajaknya kerjasama untuk menyelidiki seseorang, seseorang itu adalah kliennya sendiri yaitu Tedy. Kevin adalah seorang private investigator di sebuah organisasi legal dalam memegang lisensi usaha penyewaan jasa investigator.

Bersediakah Aline menerima tawaran Kevin untuk bekerja sama dengannya?
Dan bagaimana sepak terjang Aline dalam melindungi Jenny beserta anaknya perempuannya saat harus berhadapan dengan beberapa suruhan dari musuh? Dan mengapa Aline juga mendapatkan teror  yang cukup membuat Aline was-was akan keberadaan keluarganya? Siapa peneror itu sebenarnya?

Semua terjawab dengan tuntas dalam novel karya Riawani Elyta, yang berjudul “The Bodyguard”
.

Ditulis dengan sudut pandang orang ketiga dari sudut pandang Aline. Awalnya aku mengira kisah ini tentang ibu yang menjadi bodyguard untuk anaknya, kenapa aku bisa mengambil kesimpulan seperti itu, dari covernya terlihat jelas perempuan lalu logo momlit di pojok bawah sebelah kiri. He he he ternyata itu salah besar.

Adegan prolog yang sangat tragis, di buka dengan cerita yang tragis dan memilukan menjadi satu alasan untuk kita melajutkan kisah Aline ini, karena dari prolognya sumpah aku penasaran banget bagaimana kisah selanjutnya.

Menggunakan alur maju dengan alur cerita yang pelan-pelan dan semakin bikin deg-degan. Apalagi kalau udah adegan perkelahian Aline dengan orang-orang yang diduga suruhannya Frans. Salut untuk penulis, aku rasa penulis bisa menulis cerita dengan berbagai genre, karena bukan hanya tentang percintaan saja, karena novel ini meskipun ada tentang percintaan tetapi tidak menjadi fokus utama cerita.

Aline seorang wanita yang cukup berani untuk mengambil keputusan, dia harus bercerai dengan lelaki pilihannya sendiri, yang tega menganiaya dirinya lahir dan batin. Itu hanya secuil gambaran Aline di masa lalu, Aline karakternya bertanggung jawab, berdedikasi penuh terhadap pekerjaannya, karena ternyata menjadi seorang bodyguard itu juga ada sumpahnya juga. Dia juga penyayang da sayang dengan keluarganya.

Ada dua tokoh pria yang mencuri perhatian ku, yaitu Kevin dan Tedy. Kevin dia menurut aku agak pecicilan, sedikit menyebalkan dan bermulut tajam. Dan sayangnya aku malah jatuh cinta sama Tedy, apalagi waktu mengajak Aline makan malam, ada satu sisi aku melihat Tedy ini sebenarnya dia penyayang dan penuh tanggung jawab cuma sayang dia tidak berada di waktu dan lingkungan serta kondisi yang pas saja. Dari kalimat ini “Sesuatu yang baru diketahuinya justru setelah bisnisnya telanjur besar, menggurita, hingga dia pun tak bisa berbalik lagi.” (Halaman 49), yang membuat aku terpesona pada Teddy.

Beberapa kalimat yang aku temui dalam bacaan dan aku merasa tertarik dengan kalimat tersebut, yaitu :

I’m always in my best mood if I am with it. Itu yang nggak bisa dilakuin sejuta health treatment yan pernah gue pakai selama ini.”
(Halaman 48)

“Kalau mau sombong, gue yakin nominal bayaran gue jauh lebih tinggi dibanding gaji tukang pukul kayak lo.”
(Halaman 147, tajamnya mulut si Kevin)

“Dunia bisnis nyaris nggak ada bedanya dengan hutan rimba, Al. Semua orang bisa menjelma kanibal kalau sudah menginginkan hasil yang maksimal. Sudah nggak jelas lagi siapa teman siapa lawan. Yang ada hanyalah saling berlomba-lomba untuk mengejar keuntungan.”
(Halaman 233)

“Ini nggak pakai acara pengintaian juga gue tahu karena manusia itu cenderung suka berpikir terbalik. Sesuatu yang hari ini dia tolak mentah-mentah, justru bakal menjadi yang paling ingin dia lakukan pada kemudian hari. Ketika kita melarang sesorang untuk makan, maka yang paling dia inginkan adalah makan! Lo mau nyoba?” (Halama 245)

Dari kisah Aline kita belajar untuk bagaimana kita bangkit setelah terpuruk. Bercerai karena korban KDRT dan menjadi lebih kuat memang bukan proses yang mudah, tapi jika Aline bisa in shaa allah kita semua juga bisa. Selain itu dari Aline kita belajar bagaimana menjalankan berkomitmen dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah kita janjikan, bagaimana menjaga kepercayaan orang lain kepada kita. Tidak hanya dalam pekerjaan tapi di setiap segi kehidupan.

Meskipun ada kisah tentang KDRT menjadi awal kisah ini, tetapi aku merasa buku bisa dibaca oleh remaja, karena memang tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan atau ditakutkan jika dibaca mereka. Percakapan atau dari segi pilihan bahasa juga aman kok, jadi bacalah kalian wahai teman-teman.

------------************------------**********-----------


RIAWANI ELYTA, lahir dan berdomisili di kota kecil Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Penyuka cappucino, film drama dan novel romance-thriller.
Penghargaan lomba menulis yang pernah ia raih, antara lain, pemenang II Sayembara Cerber Femina (2008), Pemenang Harapan Sayembara Cerber Femina (2009), Pemenang II Sayembara Novel Inspiratif Indiva (2010), Pemenang I lomba novel remaja Bentang Belia (duet bersama Shabrina W.S...2011), dan pemenang Berbakat Lomba Novel Amore (2012)
Ia telah menerbitkan 11 novel 1 nonfiksi remaja. Bersama Bentang Pustaka, novel-novelnya yang telah terbit adalah Ping! A Massage From Borneo (2011), The Coffe Memory (2013), dan Antologi novelet LDR (2013).
Sapa ia di :
FB : Riawani Elyta
Twitter : @RiawaniElyta
Blog : www.riawanielyta.com



Posting Komentar

0 Komentar