{Review} BESALI - SHABRINA WS


Judul Buku : BESALI

Penulis : Shabrina Ws

Penerbit : Laksana

Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2019

Tebal : 292 Halaman

  ISBN : 978-602-407-560-6

***

BLURB

Sering kenangan datang tak bilang-bilang.

Misalnya saat duduk di meja makan.

Kau tak digugah rasa lapar, tapi justru dibanjiri ingatan.  

 

"Lohita, Ayah tahu, kamu mencintai buku-buku seperti Ayah mencintai besi-besi."

Begitulah kalimat pembuka surat itu. Lohita Sasi tidak pernah menyangka kalau kepergian ayahnya meninggalkan wasiat yang sulit dilaksanan. Sebagai seorang pandai besi terkenal di Pacitan, ayahnya meminta untuk menjaha Besali tetap hidup. Tetapi, Lohita seorang perempuan. Apa yang bisa dia lakukan dengan besi-besi tua di bengkel ayahnya? Memang, ayahnya menyebut satu nama ; Sapta. Namun, sudah lama Lohita menjaga jarak dengan pemuda itu.

****

 


Surat dari Ayahnya masih Lohita simpan dalam saku bajunya, surat wasiat yang ia sendiri bingung untuk melakukannya. Dia seorang wanita dan tidak pernah sama sekali ikut berkecimpung dalam bengkel las "BESALI' yang sudah turun temurun diwariskan di keluarganya. Kedua saudara laki-lakinya sudah jelas tidak bisa diharapkan, dan sang ayah menaruh harapan besar pada seorang Lohita.

Sapta, pria kepercayaan sang Ayah dan juga satu-satunya pegawai yang dipekerjaan oleh ayah Lohita di Besali. Dan banyak orang yang bilang bahwa segala ilmu dari Pak Pande sudah semua diturunkan kepada Sapta. Lohita dan Sapta, dulu mungkin mereka berteman dekat, tapi Lohita sudah lama memutuskan pertemanan mereka, sudah lama ia tidak berbicara dengan Sapta bahkan bertegur sapapun sudah lama tidak ia lakukan. Lohita benar-benar menjaga jarak dari Sapta.

Rey, laki-laki yang selalu datang ke toko buku Lohita, kedatangannya selalu bisa membuat Lohita bahagia, apalagi saat Lohita baru kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya, Rey mampu membuat Lohita tersenyum bahagia.

Jadi bagaimana cara Lohita untuk tetap mempertahankan Besali?

Apakah Sapta tetap bersedia untuk kembali ke Besali, mengingat hubungannya tidak baik-baik saja dengan Lohita?

Dan siapakah Rey dalam perjalanan kisah Lohita?

Semua terangkum dengan apik dalam BESALI karya Shabrina Ws.

-------


Baru baca di halaman pertama, langsung terasa banget khas dari penulis, puitis melankolis dan syahdu. Itulah 3 kata menurut aku yang mampu mendeskripsikan tentang Shabrina Ws dan karyanya.

Sudut pandang orang ketiga digunakan oleh penulis untuk menceritakan kisah antara Lohita, Sapta, Rey, Besali dan toko buku.

Mendalami dari 3 karakter tokoh utama di novel ini, kesan pertama kali yang aku rasakan adalah "nah seperti inilah karakter manusia pada umumnya" dalam artian ya memang lumrahnya seorang manusia seperti ini. Tidak ada tokoh yang jahat banget atau yang sangat tersakiti. Cinta segitiga tanpa penutup garis dibawah, jadi bukan segitiga.

Karakter Lohita dia pekerja keras, mencintai buku-buku, sayang terhadap keluarga dan tipe-tipe khawatir terhadap penilaian tetangga. Bisa mengatasi kesediahan akibat di tinggal kedua orangtuanya dengan kekuatan dirinya sendiri.

Sapta, dia bekerje keras juga, buktinya dia tidak menolak saat ada tawaran untuk menjadi kuli bangunan, mungkin ini pertama kalinya aku membaca novel dengan tokoh utama mempunyai setting pekerjaan sebagai seorang tukang las, tukang bangunan. Sapta juga sangat menyanyi neneknya yang sudah membesarkan ia, karena bisa dibilang Sapta ini dari keluarga broken home dan sangat menghormati Pak Pande (ayah dari Lohita).

Rey, dia seorang pegawai bank, dia bukan orang asli Pacitan, kalau Lohita dan Sapta dia asli penduduk Pacitan di cerita ini. Rey sangat perhatian kepada Lohita, dia selalu datang ke toko buku Lohita untuk sekedar memberikan makan siang, sarapan ataupun sekedar ngobrol dengan Lohita, dia juga seorang penulis buku yang baru saja me-launching bukunya.

Sebagai salah satu dari ribuan orang yang lahir dan besar serta tinggal di Pacitan, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada penulis, karena sudah menggunakan Pacitan sebagai setting tempat untuk cerita BESALI ini. Ini sepertinya buku kedua yang menggunakan Pacitan sebagai setting tempat untuk novel, yang pertama ada SAUH dan BESALI menjadi yang kedua, aku harap nanti bakalan ada cerita yang ketiga, keempat dst menggunakan Pacitan sebagai setting lokasi.

Meskipun menggunakan alur maju, tapi sesekali kita akan dibawa untuk flash back, meski bukan dalam bentuk cerita dalam bab sendiri, hanya sebatas narasi tetapi tetap tidak mempengaruhi alur dan plot cerita.

Aku sendiri sebenarnya mengharapkan ada flash back yang lebih banyak dari kisah Sapta dan Lohita di masa lalu, karena menurut aku flash back mereka masih kurang banyak dan kurang greget aja. Lalu tentang awal perkenalan Rey dan Lohita juga kurang mendetail juga. Tapi sebenarnya sudah bagus cuma ada kekurangan ini saja menurut aku.

Dari sekian adegan yang ada dalam cerita, aku paling suka saat untuk pertama kalinya setelah sekian lama Lohita menjauh dari Sapta, Sapta bertemu Lohita di toko Buku, kecanggungan Lohita dan Sapta yang berusaha untuk bersikap biasa saja. Tidak ada yang spesial sebenarnya dari adegan tersebut, tapi entah mengapa aku menyukainya. Selain itu interaksi antara Lohita dan Nenek Sapta juga feel nya dapat, meski bukan siapa-siapa tapi kedekatan mereka nampak jelas sekali.

Beberapa quote menarik yang terdapat dalam cerita BESALI antara lain :

"Ada ataupun tiada orang lain di sana, kenangan bersama ayahmu tak akan ke mana-mana. DIa abadi di hatimu." (Halaman 46)

"Buku beda dengan makanan, Rey. Makanan sekali icip habis. Buku akan selalu menjadi buku baru bagi orang-orang yang pertama membacanya, meskipun telah dibaca puluhan orang." (Halaman 65)

"Tak ada pilihan. Mari lihat, takdir apa di depan sana." (Halaman 77)

"Mereka yang telah pergi telah menyelesaikan tugasnya. Sebagian yang pergi mungkin akan meninggalkan ruang kosong, tapi yakinkan ALLAH akan mempertemukan kita dengan ruang-ruang baru." (Halaman 99)

"Tugas seorang anak bukan memberi penghakiman. Bagaimanapun kenangan masa kecilmu, menjaga hubungan baik dengan ibu itu wajib. Jika tak bisa kau tatap wajahnya, ya bawa namanya dalam doa." (Halaman 128)

"Kalau seseorang berbuat baik padamu, kau juga harus berbuat baik padanya, pada keluarganya, menjaga nama baik mereka, bersikap baik pada tetangganya." (Halaman 211)

Dari BESALI, kita jadi sedikit tahu tentang suka duka, seluk beluk dunia las. Ternyata me-ngelas tidak hanya sekedar meng-las. Pak Pande banyak mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada Sapta. Novel ini juga banyak hal-hal positi yang dibagikan tanpa harus ada kesan mengajari, atau mengatakan kita lebih baik dari orang lain, antara tidak boleh melupakan shalat, mengaji, berbaik sangka kepada tetangga, dan menghormati tetangga.

Dari Lohita, Sapta dan Rey kita belajar satu hal bahwa apa yang sudah ditakdirkan seberapa menolak ataupun mengejar jika apapun itu menjadi takdirmu maka ia akan datang dengan jalannya sendiri, jika bukan menjadi takdirmu maka akan selalu ada cara untuk terlepas begitu saja.

Buat penulis, ditunggu karya-karya selanjutnya, semangat dan salam sukses selalu untuk kita semua.

****


Shabrina Ws. nama pena dari Eni Wulansari. Lahir dan menjalani masa remajanya di Pacitan. Menyukai pagi dan puisi. Waktu luang sering diisi dengan mengikuti turnamen bulu tangkis.

Beberapa karya yang sudah terbit diantaranya; Kerlip Bintang-Bintang (Depag, 2004), Sketsa Negeri Para Anjing (Zikrul Hakin, 2006), Pelari CIlik (Bestari, 2010), Petualangan Ciki Kelinci (Bestari 2010), Sakti dan Sapi Rebo (Leutika 2011), Ping A Message From Borneo (Bentang 2012), Always Be In Your Heart (Qanita - Mizan 2013), Bentang Cinta yang Tumbuh dalam Diam (Quanta 2013), Deling (Era Intermedia 2014), Lesus dan Kisah Becak (Andi Publisher 2014), Rahasia Pelangi (Gagas Media 2015), Dongeng dan Fakta Unik Binatang (Ziyad 2016), Kalender 365 Kata Mutiara (BIP 2016), Karena Hidup Hanyalah Sebuah Persinggahan (Quanta 2017), Esperansa (Novelet Pemenang Majalah Femina 2017), Sauh (Elexmedia 2018), Kisah dari Padang Rumput (Visi Mandiri 2018), beberapa cerpen serta puisi terbit di surat kabar dan majalah lokal dan nasional.

Tulisan-tulisan lain bisa dibaca di : shabrinaws.blogspot.com

 


Posting Komentar

0 Komentar