{Review Novel} QUINSHA WEDDING STORY - NIAMAHARANI


Judul Buku : Quinsha Wedding Story

Penulis : Niamaharani

Penerbit : Penerbit Zahira

Tahun terbit : Cetakan Pertama, April 2016

Tebal : 396 Halaman

  ISBN : 978-602-372-081-1

Harga : Rp 18.000,- (Beli Preloved)

***

BLURB

Quinsha

Kita bahkan belum saling menyapa. Kita belum pernah bertemu. Bagaimana Seyakin itu?

Reza

Kita tidak pernah bertemu tapi tidak saling mengenal. Menikahimu adalah jalanku untuk mengenal dan mencintaimu.

*****------*****------*****------****-----******

Sinopsis Cerita

 

Ponsel yang rusak dan masih dalam masa perbaikan menjadi petaka buat Quinsha dan keluarga besarnya, karena Quinsha sang mempelai wanita tidak hadir dalam pernikahannya. Quinsha dijodohkan dan sama sekali tidak ada penolakan dari dalam diri Quinsha akan perjodohan itu, ia sepenuhnya percaya bahwa papa dan kakaknya pasti sudah memilih yang terbaik untuk dirinya.

 

Tapi meskipun begitu, ia tetap menangis meraung-raung saat tidak bisa datang ke acara pernikahannya sendiri. meski ia bisa menyaksikkan live streaming acara akad nikahnya tapi tetap saja ia bersedih. Apalagi ditambah fakta bahwa nyatanya calon pengantin pria adalah teman dari kakaknya yang seorang pendaki gunung, gambaran tentang citra seorang pendaki juga membayang-bayangi Quinsha.

 

Dan saking kalutnya ia sama sekali tidak membuka biodata sang calon mempelai pria yang sudah dikirim oleh sang kakaknya.

 

Inilah perjalanan sejati dari definisi pacaran setelah pernikahan, dan bagaimana pertemuan pertama dua insan yang tidak pernah saling mengenal ini?

 

Semua dapat dibaca dalam kisah QUINSHA WEDDDING STORY karya Niamaharani.

 

Review Buku

 

Akhirnya setelah sekian purnama bisa dapatkan buku ini di salah satu marketplace meskipun buku dalam kondisi preloved tapi alhamdulilah masih dalam kondisi yang sangat baik. Ngincer buku ini karena sudah baca karya penulis sebelumnya, penasaran gitu ceritanya. Akhirnya rasa penasaran aku terselesaikan.


Baca juga :  Khan Sepenuh CInta - Niamaharani


Ada dua sudut pandang yang dipakai penulis dalam cerita ini yaitu PoV Quinsha dan PoV Reza. Meski gonta ganti tapi kita tidak akan kebingungan karena ada tandanya ini sudut pandang Quinsha atau Reza.

 

Dengan alur maju, dan diselipi beberapa adegan flash back. Kalau berbicara tentang alur cerita berhubungan erat dengan yang namanya konflik. Untuk Quinsha Wedding Story ini konfliknya menurut aku tidak berat, tidak heboh atau konflik yang mendramatisir keadaan.

 

Apakah ini berarti tidak ada konfliknya? Pasti ada, sebuah cerita pasti memiliki sebuah konflik. Tapi konflik yang disuguhkan berbeda jika dibandingkan dengan cerita yang mempunyai tema yang sama. Tema berjodohan dengan orang yang tidak dikenal sepertinya banyak sekali. Tapi sekali lagi konflik yang disuguhkan sangat berbeda.

 

Kalau cerita dengan tema yang sama, pasti sebagian besar tentang masa lalu kedua tokoh yang tiba-tiba hadir kembali. Atau masalah keluarga yang masih disembunyikan dll.  Kalau kalian berharap konflik seperti itu ada di dalam cerita Quinsha maka maaf kalian akan kecewa. Karena kalian akan mendapatkan suasana yang berbeda dalam membaca cerita, sepanjang cerita tidak hentinya dibuat tersenyum oleh kelakuan Quinsha dan Reza. Dan aku merasa satu-satunya konflik yang agak panjang adalah tentang masalah resepsi.

 

Cerita Quinsha adalah definisi yang sebenarnya dari slogan jodohmu adalah cerminan mu, Wanita baik akan mendapatkan pria yang baik pula.

 

Kita kenalan dengan para tokoh-tokoh dalam cerita Quinsha.

 

Quinsha Ameera Maharani atau Quinsha dialah tokoh utama dalam cerita ini. sebagai anak perempuan satu-satunya, dilimpahi banyak perhatian dari kedua orangtua dan kakaknya, tapi sedikit keras kepala dan selalu punya cara untuk mewujudkan apa yang ingin ia lakukan.

 

Reza Alifian Pahlevi, mandiri dan bertanggung jawab.  Kalau Reza atau mas Al adalah salah satu contoh pria idaman dunia akhirat, tampan oke, kekayaan oke, shalihah oke juga.

 

Selain dua tokoh utama tersebut, masih ada beberapa tokoh pendamping yang perannya juga sangat menyita perhatian yaitu Zaki kakak laki-laki satu-satunya yang Quinsha punya. Karakternya dia ini sangat sayang sama Quinsha, seorang pendaki gunung dengan identitas jarang mandi, jarang ganti baju dan selalu dikejar-kejar untuk segera nikah sama orangtuanya tapi tetap santai, karena katanya masih jauh dari deadline.

 

Si kembar Syafa dan Syifa, adik dari Reza. Ceria, Cerdas usia baru 17 tahun tapi sudah masuk bangku perkuliahan, meski kemunculan mereka baru beberapa di part terakhir tapi karakter mereka meang menyita perhatian.

 

Dari sekian banyak karakter pendamping, dua karakter di atas adalah yang menjadi favorit aku.

Menggunakan setting tempat di Malang tepatnya di wilayah Batu, bahkan kita juga di ajak jalan-jalan ke Banyuwangi, lalu kemudian di bawa terbang ke Jakarta.

 

Bisa dikatakan cerita ini memang minim konflik, tapi sepertinya penulis memang sengaja membuat cerita tentang perjodohan yang sangat indah, sepanjang cerita kita sebagai pembaca disuguhkan oleh ke-uwu-an pasangan yang baru berusaha saling mengenal ini, dan sukses bikin senyum-senyum sendiri.

 

Kalau kekuranganya novel ini, aku ingin konflik yang bikin greget tanpa mengurangi keromantisan mereka, tanpa mengurangi kebahagian mereka dan tanpa mengurangi tentang nilai-nilai agama yang ingin disampaikan oleh kisah Quinsha ini.

 

Adegan yang paling aku suka adalah adegan dimana pertemuan pertama mereka setelah mereka sah menjadi sepasang suami istri, kenapa aku suka? Aku tidak bakalan cerita ini disini, silahkan baca sendiri aja. He he he he

 

Quote yang ada dalam kisah Quinsha yang menurut aku sangat menarik perhatian ku, antara lain :

 

“Padahal wanita kan dipilih dengan masa lalunya, sementara laki-laki dipilih karena masa depannya.” (Halaman 8)

 

“Deadline itu perlu, supaya bisa mengukur aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan demi perubahan itu, demi target yang sudah ditetapkan. Semakin cepat deadlinenya semakin banyak aktivitas yang harus dikerjakan demi tercapai target.” (Halaman 12)

 

“Kita pernah bertemu tapi tidak saling mengenal. Menikahimu adalah jalanku untuk mengenal dan mencintaimu. Menerimaku sebagai suami adalah caramu mengenalku apa adanya tanpa perlu aku mengumbar rayuan palsu.” (Halaman 54)

 

“Pernikahan! Ibadah terpanjang yang dilakukan manusia. Bayangkan saja, seluruh sisa hidup kalian akan bernilai ibadah jika kalian meniatkannya lillahi ta’ala.” (Halaman 176)

 

“Cintai aku dengan biasanya saja. Tidak berlebihan. Cintai dengan tidak mengambil prioritas cinta ALLAH. Cintai aku dengan sederhana.” ( Halaman 315)

 

Membaca kisah Quinsha dan Reza meingatkan aku akan kisah Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abi Thalib, kisah cinta yang setan-pun tidak tahu. Fatimah dan Ali sangat pandai menjaga akan perkara hati. Sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Quinsha dan Reza. Mereka berusaha untuk menjaga hati mereka masing-masing.

 

Selain itu, pernikahan Quinsha dan Reza tidak merubah urusan mereka dengan ALLAH. Karena Quinsha memang meminta untuk tidak berubah. Misal kalau sebelum nikah bisa satu hari satu juz, jangan pas sudah menikah malah tidak baca AL-Quran sama sekali.

 

Karena pada intinya jodohmu adalah cerminan dirimu sendiri. Quinsha Wedding Story cocok sekali untuk dibaca sambil minum teh atau camilan di sore hari atau menjadi teman sebelum tidur. Kalau usia cocok buat mereka disekitaran usia 20an tahun ke atas.

 

 


Niamaharani, seorang ibu yang mencintai dunia literasi. Nama aslinya Kurnia Yulie Wardani, S.Pd. (Sarjana Pengemban Dakwah) bukan sebuah olok-olok untuk gelar kependidikan yang mengantarnya menjadi pengajar di sebuah SMP negeri di Bondowoso, tapi sebagai pengingat akan pilihannya untuk menetapi jalah dakwah. Quinsha Wedding Story debutnya di jalur literasi. Penulis bisa dihubungi via akun wattpad @niamaharani atau email k.yuliewardani@gmail.com




Posting Komentar

0 Komentar