Judul Buku : Love Catcher
(Ketika Kata Hati
Membawamu Kembali)
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : GagasMedia
Editor : Tesare Rafiantika
Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2017
Tebal : vi + 314 Halaman
ISBN : 979-780-908-9
***
Tidak ada yang abadi di dunia ini.
Tidak juga kesetiaan. Benarkah?
Azizi dan Gaby sepenuhnya mengerti, mereka tak
bisa saling melepaskan. Terlebih, setelah segala harap tumbuh di antara
keduanya, mereka tak yakin bisa jauh terpisahkan. Namun, kini keinginan untuk
terus bersama tak lagi sejalan dengan kenyataan. Mereka harus memilih.
Love Catcher, mengisahkan sepasang kekasih yang
telah memutuskan untuk hidup bersama selamanya. Namun, pilihan lain datang
kepada mereka. meski awalnya terlihat biasa, pilihan lain itu mengubah
segalanya. Kisah mereka tak lagi sama. Mampukah janji menghapus segala ragu?
Ataukah mereka harus menyerah pada rasa yang terlanjur berbeda?
*****------*****------*****------****-----******
Azizi dan Gaby adalah sepasang
kekasih yang memutuskan akan menikah. Azizi bekerja di sebuah lembaga
pendidikan sementara Gaby mempunyai usaha sendiri yaitu cafe coklat. Seperti
pada umumnya sepasang kekasih yang akan menikah pasti akan melewati halangan rintangan
yang akan meneguhkan kasih mereka atau malah akan putus ditengah jalan.
Azizi dan Gaby pun harus
mengalami beberapa masalah yang di sekitar mereka, mulai dari Ibu Gaby yang
tidak rela jika anaknya harus mengalami pernikahan LDR, karena sang ibu mengalami
rasa trauma dengan pernikahan jarak jauh, apalagi sang ibu hanya tinggal
bersama Gaby setelah kepergian sang adik perempuan yang kemudian disusul kakak
laki-lakinya.
Sementara Azizi, dia menerima
pengalihan tempat tugas baru yang otomatis jabatan Azizi juga naik. Hanya ada
dua opsi jika mereka harus menikah Gaby ikut Azizi yang berarti ia harus
meninggalkan ibunya seorang diri atau menjalani pernikahan jarak jauh, yang
jelas-jelas ditolak oleh sang ibu, karena sang Ibu mengalami trauma dengan pernikahan
jarak jauh.
Ditengah kebimbangan akan rencana
pernikahannya yang terbaca oleh Azizi, azizi meminta untuk break dan disaat itulah Gaby berkenalan dengan sosok Mirza, pria
sukses dalam bisnis kuliner dan seorang duda. Perkenalan yang nyaris sempurna,
dan berkedok bisnis ini membuat rasa nyaman dikeduanya, apalagi orang tua Mirza
beranggapan Mirza kembali ceria setelah kepergian sang istri, begitupun juga
Gaby, sang Ibu dan kakak laki-lakinya sepertinya lebih menyukai Mirza dibanding
Zee.
Kalau sudah seperti ini, bakalan
seperti apakah akhir dari kisah asmara Gaby, bertahan kepada Zee dengan segala
konsekuensinya atau dengan Mirza yang restu sudah pasti di dapat? Dan seperti
apa pilihan Gaby, Azizi dan Mirza?
Baca kisah lengkap mereka di novel
“LOVE CATCHER” karya Riawni Elyta.
*****------*****------****--------*****------*****
Diceritakan dari sudut pandang
pertama dari sisi Gaby, gaya penceritannya yang unik. Pertama di prolog aku
bertanya-tanya ini apa sih sebenarnya, ternyata prolognya menggunakan konsep
waktu sekarang. Sekilas kalau sinetron indonesia adegannya seperti ini “Apa
yang terjadi dengan kamu dan kekasihmu?”, “Seperti ini ceritanya.” Dan
ceritanya itu yang diceritakan dalam buku. Epilognya juga begitu, kelanjutan
dari prolognya. Dan aku suka akhir kisah ini. Endingnya beda dari novel mbak Ri
yang sudah pernah ditulis.
Alurnya pas, masuknya tokoh
Mirza, meskipun menucurigakan tapi dia pas datang diwaktu yang tepat.
Mencurigakan seperti apa? Bukan adegan tabrakan di tengah jalan, atau adegan
menumpahkan coklat ya, itu kan adegan sinetron. Sosok Mirza dengan kemunculanya
membuat aku bertanya, apakah peran Mirza di cerita ini? Sudah bisa nebak apa
belum?
Di sini sosok atau karakter Gaby
lebih dominan atau sering muncul, kemudian kedua yang sering muncul adalah
Mirza. Zee jarang muncul tapi pesona dia tak tergantikan kok. Aku suka karakter
Zee. Dia tahu porsinya sebagai laki-laki itu seperti apa, Zee itu berkarakter,
bisa menempatkan diri pada porsi yang pas. Zee gak kolokan yaa, dia tahu
meskipun dia sudah melamar Gaby, terus Gaby sudah menjadi miliknya, Zee bukan
seperti itu. I love you Zee. Jika
bisa pesan, aku ingin satu cowok kayak Zee. Tapi ada yang aku suka dari Gaby,
yaitu saat dia patah hati, Gaby gak menangis berhari-hari, tapi menghabiskan
waktunya untuk membuat praline. Bermanfaatkan,
ini patut dicontoh.
Coklat, menjadi hal yang menarik
dalam kisah Gaby, Zee dan Mirza ini. Nama cafe Gaby unik yaitu Chocolieta.
Adegan yang aku suka di cerita
ini bukan adegan yang bikin baper yaa, tapi adegan di mana Gaby harus menerima
complain yang sangat luar biasa dari seorang tante sosialita dengan segala
kehebohannya, apalagi ditunjang dengan narasi yang penulis ceritakan, makin komplit.
Bikin gemes. Dan tahu siapa tante itu? yaaap dia adalah tante kesayangan dan
tante yang dihormati Zee. Pertemuan pertama begitu sangat dramatis. Kebayang
nggak bagaimana pertemuan kedua dan ketiga mereka atau bahkan yang keempat?
Kak Riawani merupakan salah satu
penulis yang pandai bikin quote-quote
simple tapi ngena, berikut beberapa quote-nya
:
“Mencintai dan dicintai, lalu berpisah. Mencintai tetapi nggak dicintai,
lalu berpisah juga. Mana yang lebih menyakitkan?
Bagiku, keduanya nyaris nggak ada bedanya.”
(Halaman 64)
“Apa sih yang orisinal di dunia ini, selain ciptaan Tuhan? Kalau buatan
manusia, semuanya hanya peniruan atau juga recyle.”
(Halaman 95)
“Karena kita bukan layang-layang yang bisa putus. Kita hanya perlu jeda
sejenak, untuk memastikan kalau keputusan yang kita ambil memang lahir
dari pertimbangan matang. Seperti yang mamamu bilang,
supaya nggak jadi penyesalan di kemudian hari.”
(Halaman 103)
“Karena dengan kehadirannya aku mengerti bahwa jalan hidup yang kita
jalani, suka tidak suka, semuanya udah menjadi ketentuan Tuhan, kita hanya bisa
berusaha, tapi Tuhan yang berkuasa atas jalan cerita kita.”
(Halaman 160)
“Ada hal-hal penting yang justru akan menemukan jalan yang tepat
saat kita tetap menjalaninya, By. Dan semua ketakutan yang pernah muncul
pada awalnya, akan lenyap dengan sendirinya. Kamu percaya, kan,
kalau ketakutan terbesar itu justru pikiran kita sendirilah yang
menciptakannya? Sementara pada kenyataanya, semuanya tidak serumit yang kita
kira.”
(Halaman 216)
Dari konflik yang melibatkan Gaby
dan Zee, mendekati hari pernikahan katanya memang banyak cobaan, dan hal ini
juga dirasakan oleh Zee dan Gaby. Adakalanya tekanan malah datang dari
orang-orang terdekat. Dari kisah mereka kita tahu bahwa dalam kondisi seperti
apapun selalu ada dua pilihan, gak ada yang namanya ‘aku tidak punya pilihan’.
Setiap pilihan selalu ada konsekuensinya.
Setiap menentukan pilihan atau
keputusan untuk hidup, kita harus tahu seperti apa konsekuensi dan jalan
seperti apa yang bakalan kita tempuh.
Rekomendasi buat semua pecinta
romansa, meskipun tokoh utama usia dewasa, jikapun ini dibaca oleh anak-anak
remaja masih aman terkendali. Aku suka jenis buka seperti ini, saat buku aman
dibaca oleh berbagai usia dan berbagai kalangan.
*****---------------*******-------------*******
sumber foto : @riawani_elyta |
Riawani Elyta, Lahir dan menetap di
Tanjungpinang, Kep. Riau. Ibu dari 3 (tiga) anak, menjalani rutinitas sebagai
abdi negara di Pemerintahan Kabupaten Bintan. Mengisi waktu luangnya dengan
menulis buku, blog, artikel dan menjadi mentor Kelas Menulis Online Smart
Writer juga aktif dalam komunitas Kelas Inspirasi. Ia telah menerbitkan 16
novel dan 7 buku nonfiksi. Novel duetnya yang berjudul Rahasia Pelangi terbit di GagasMedia pada 2014.
Ia dapat dihubungi melalui
akun-akun media sosialnya : Fanpage Facebook
(Riawani Elyta), Twitter (@RiawaniElyta), Instagram (@riawani_elyta) dan email
(riawanielyta@gmail.com) silahkan
berkunjung juga ke blog pribadinya www.riawanielyta.com dan blog kelas menulisnya www.smartnulis.blogspot.co.id
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian