{Review Novel} YEMIMA – WINNY PRACASTI


Judul Buku : YEMIMA
Penulis : Winny Pracasti
Penerbit : Penerbit KIN
Penyunting : Neinilam Gita A
Tahun terbit : Februari 2019
Tebal : 329 Halaman
 ISBN : -
***
BLURB
Yemima,
Seorang teknisi forensik wanita yang cantik dan jenius. Andal dalam pekerjaannya, tapi sayang kurang peka dalam masalah hati.
Biang kerok yang hobi menjahili orang disekitarnya, termasuk para perwira tampak yang terperosok ke dalam pesonanya, seperti Bayu, Pandu dan masih banyak lagi.
Sampai suatu ketika, Toby, sahabat lamanya muncul kembali dalam rupa yang sangat berbeda. Toby gemuk yang kuper, kini bertransformasi menjadi seorang pemuda kekar dan tampan yang memiliki sebuah kedai mi.
Saat Yemima menyadari kalau apa yang dia rasakan ke Toby tidak lagi sama dengan dulu, mampukah dia menyakinkan dirinya sendiri dan juga Toby bahwa ada cinta yang telah bersemi?
*****------*****------*****------****-----******

Sebelumnya aku ucapkan selamat kepada kakak Winny, yang akhirnya ceritanya dibukukan juga. Sukses terus buat kak Winny. Kak Winny ini salah satu penulis wattpad favorit aku, yang cerita dan karakter tokoh utamanya selalu antimainstream.

Begitu juga dengan YEMIMA ini, tapi tenang saja meskipun Yemima berlatar belakang kerja di bagian forensik, tidak usah kwatir karena ini bukan cerita detektif atau cerita tentang pembunuhan dsbnya, karena dalam cerita ini memang lebih fokus ke masalah hati seorang Yemima. Meskipun sepak terjang Yemima memang lebih banyak menjadi setting dalam cerita ini.

Di awali dengan adegan di atas KRL yang melaju dari Bogor menuju Angke. Yemima harus rela berdesak-desakan dengan penumpang lainnya, insiden kecil yang mengganggu kenyamanannya membawa dirinya kedalam penyesalan yang panjang dan dari sinilah petualangan Yemima dimulai.

Menjadi teknisi wanita satu-satunya di lab bidkimbiofor (Laboratorium Bidang Kimia, Toksologi dan Biologi Forensik) di Polda Metrojaya, Yemima sudah tahan banting jika digoda oleh para laki-laki dilingkungan kerjanya, tapi karena memang dianya yang jahil, yang ada bukan Yemima yang tersipu-sipu tapi malah Yemima yang membuat baper mereka. Yemima selalu punya jalan untuk menjahili mereka.

Pak Kapolsek Sangiang Bayu Buana, Pak Kasat Pandu, Yusman teman satu tim Yemima dan belum lagi pria-pria yang terang-terangan menggoda Yemima. Yusman teman satu tim Mima ini dia sudah kebal dengan keusilan dan polah tingkah Mima, Bayu dia sama usilnya dengan Mima, jika Mima versi cewek maka Bayu adalah versi cowoknya, sedangkan Pandu dia kalem, pembawaan tenang tapi kurang percaya diri dengan cacat di wajahnya yang menurut Yemima itu malah membuat Pandu semakin mempesona.

Lalu ada sosok Toby, teman Mima sejak dia TK, mereka berpisah karena Toby harus pergi ke Perancis bersama keluarganya, karena ada masalah keluarga yang sedang mereka hadapi. Tobi gendut, matanya sipit, pipi bakpao, kuper dan penakut tapi itu Tobi di masa kecil, kini Toby kembali ke Indonesia dengan tampilan yang berbeda, tampilannya dia udah kayak oppa-oppa korea. Dan kisah pergulatan hati Yemima dimulai dari kehadiran Tobias Maleachi Lim.

Yemima yang kurang peka dan suka memberi kesan bahwa ia memberikan harapan kepada para pria yang yang ada di sekitarnya, dibuat kalang kabut saat ia tahu Tobi dijoodohkan oleh adiknya dengan teman sang adik yang juga membantu dalam usaha kedai mie yang baru dirintis Tobi. Lalu pertanyaannya bagaimana dengan Tobi sendiri? Mengingat bagaimana keadaan keluarga Tobi sendiri yang ia merasa tidak pantas jika harus bersanding dengan Yemima putri seorang konglomerat.

Dalam cerita ini banyak sekali tokoh yang muncul, tapi porsi mereka memang pas dan tidak muncul sia-sia. Seperti orang tua Yemima, Antoni dan Anita ( dan cerita ini sukses membuat aku flash back ingin kembali membaca kisah Antoni dan Anita, beruntungnya kisah mereka masih utuh di wattpad), Adik Tobi, Mei yang tahu dengan persis bagaimana usilnya Yemima.

Hal yang paling kuat dalam cerita ini dan menurut aku membuat cerita ini sangat menarik adalah dari segi karakter, yaap karakter tiap tokoh di sini kuat banget, meskipun banyak tokoh yang muncul dengan berbagai karakter yang berbeda penulis bisa mengeksekusinya dengan sempurna, dari percakapan yang terjadi antar tokoh, dan aku rasa itu hal yang sangat sulit.

Seperti karakter Yemima, cantik, lucu, menyenangkan, jenius, di saat menggerutu maka Mima tanpa sadar akan mengomel dalam bahasa asing, yang pastinya tidak ia sadari dan adakalanya lawan bicaranya juga tidak tahu artinya.

Tapi ada satu hal yang menurut aku kurang, apa itu? Kenapa tidak dimunculkan tokoh pembanding Yemima, meskipun ada sosok Airin tapi dia tidak satu lingkup kerja dengan Yemima. Karena aku penasaran bagaimana reaksi wanita yang melihat karakter seperti Yemima, yang benar-benar mereka terlibat secara intens.

Selain itu ada istilah yang tidak ada catatan kakinya, seperti “VeR” di halaman 78,

Karena Mima itu suka menggoda balik cowok yang usil dengan dia, tanpa terlihat ganjen atau seperti cewek penggoda.

Adegan yang aku suka dari cerita Yemima adalah, banyak banget sebenarnya, karena setiap adegan selalu sukses membuat aku geleng-geleng kepala. Salah satunya adalah waktu Yemima melakukan olah TKP dengan Aipda Burhan, Iptu Asep, Kasat Pandu pada kasus pembunuhan pensiunan jendral polisi. Dan siapa yang Yemima pilih untuk memerankan korban, dia adalah Aipda Burhan yang harus merelakan diri diseret-seret dari kamar mandi, dan harus merelakan pantatnya dilihat oleh Pak Kasat Pandu. Padahal mereka itu diusili oleh Yemima, 3 pria cowok yang pastinya pintarpun kalah dengan keusilan Yemima, padahal Pandu termasuk penyidik senior, tapi dia tidak sadar kalau dijahili. Padahal olah TKP sudah dibuat.

Lalu selain itu, aku suka saat narsisnya Yemima itu kambuh, dia yang selalu bilang kalau dia itu paling cantik, lalu saat bilang ‘ganteng’ ke beberapa pria, tapi dia tidak terkesan ganjen. Aku menangkap kesan Mima itu narsis tapi tidak sombong. Kebayang ekspresi Mima waktu jahilin orang-orang di sekitarnya.

Lalu adegan flash back saat Mima dan Tobi masih TK, mereka lucu banget, apalagi waktu Mima bilang Tobi pintar karena bisa menyembutkan huruf ‘r’ dengan banyak sekali. Karena waktu itu Mima masih cadel belum bisa ngomong ‘r’.

Sampai lupa dengan tokoh Tobi, dia satu-satunya pria yang tahu kebiasaan Mima, salah satunya saat Mima merasa kenyang maka ia akan menjadi sedikit lemot dan pelupa. Aku suka karakter Tobi, dia dewasa, bertanggung jawab,  sayang sama keluarga serta bekerja keras dan yang paling penting Tobi sangat piawai memasak.

Laki – laki beristri yang masih niat banget ngejar perempuan lain itu berengsek dan penting untuk dimusnahkan. Berhadapan aja udah bikin enek.”
(Halaman 205)

Dari kisah permasalahan hati Yemima, bahwasanya kalau suka atau cinta ada baiknya segera utarakan karena kita tidak tahu bahwa menyesal belakangan itu lebih menyakitkan dari sekedar cinta ditolak.


Oh ya, bagi kalian yang sedang mencari cerita dengan karakter unik buku ini wajib kalian baca, tapi karena dicetak secara self publishing jadi buku ini tidak beredar di toko buku, tapi coba cari di market place atau di instagram.

Sukses terus buat kakak Winny.

*****------*****------****--------*****------*****


Winny Pracasti, adalah seorang mantan karyawan swasta yang biasa bergelut dengan dunia training, teknis dan pemasaran, yang mulai menekuni hobi menulis sejak bergabung di platform penulis dan pembaca wattpad dengan nama pena Winnyraca. Memulai sebagai pembaca aktif, karena memang suka membaca sejak kecil, penggemar berat Jeffery Deaver dan Jhon Grisham ini pun akhirnya memutuskan untuk serius ikutan menulis.
Sesuai dengan kutipan Mark Twain favoritnya ; Dua hari terpenting dalam hidupmu adalah hari di mana kau dilahirkan, dan hari di mana kau tahu kenapa kau dilahirkan, Winny menemukan passion-nya untuk bisa berbagi isi kepala dan juga ide sejak dia menulis.
Saat ini, sudah empat novelnya yang terbit. Dua novel diterbitkan oleh Djantik Publisher yaitu Lawyer Love Story dan Sang Hakim & Pencuri Hati. Dua lainnya dengan menerbitkan sendiri, yaitu My Morning Sunshine yang terbit melalu Diandra Creative, dan Yemima yang diterbitkan dengan mengusung label Penerbit Kin, penerbit indie miliknya sendiri dengan dibantu beberapa teman.
Dengan Kin, Winnya berharap novelnya bisa dibuat sesuai keinginan sendiri, tanpa mengabaikan kualitas novel yang layak untuk disajikan kepada pembaca.



Posting Komentar

0 Komentar