{Review} RENJANA

Judul Buku : Renjana
Penulis : Tiqom Tarra
Penerbit : Loka Media
Penyunting Bahasa & Penata Letak : Devika
Tahun terbit : Cetakan 2, November 2017
Tebal : 95 Halaman
 ISBN : 978-602-50105-8-3
Novelet Kategori Dewasa Muda, sebagai juara kedua dari Lomba Menulis Novelet Penerbit Loka Media 2017
***
BLURB
Suri, kau ingat di kehidupan sebelumnya? Kau adalah adik sekaligus kekasihku. Entah adat atau norma apa yang orang-orang bicarakan. Mereka mengatakan kita tidak boleh bersama. Para dewa akan mengutuk kita.

Untuk memisahkan kita, otou-san mengirimku ke Hindia Belanda, hingga kabar tentang kematianmu di Hirosima karena bom atom membuatku memilih bunuh diri dengan melakukan harakiri. Aku bersumpah akan membawa janji dan cinta ini hingga mati. Jika bukan di kehidupan sekarang, mungkin di kehidupan yang akan datang, kita akan bersatu.

Jika aku bisa terlahir kembali dengan sosok yang berbeda, aku ingin menjadi sebatang pohon. Kau bisa datang kapan pun untuk memelukku, baik ketika sedih maupun senang. Aku akan berada di tempat yang sama agar kau tidak perlu mencariku.

*****------*****------*****------****-----******

Sebelumnya aku ucapkan selamat kepada penulis, bahwa novel ini “RENJANA” berhasil menjadi juara 2 di event yang diadakan oleh Penerbit Lokamedia. Event yang diadakan Loka beda dari event yang diadakan penerbit lainnya yaitu lomba menulis novelet dengan mengambil sudut pandang bukan manusia.

Untuk Renjana, penulis mengambil sudut pandang dari sebuah pohon. Bagaimana jalan ceritanya?

Menjadi sebatang pohon? Hal ini mengingatkan aku akan drama korea yang sangat fenomenal yaitu endless love.

Di buka dengan prolog yang cukup apik dengan pilihan kata yang padat dan langsung menancap di hati terdalam pembaca. Ha ha ha, terdengar lebai kah? Kalau menurut aku tidak lebai, karena memang adanya seperti itu. intinya prolognya itu mantap bener.

Menggunakan alur maju mundur, ternyata asal usul tokoh utama diluar dugaan, yap dengan menggunakan setting waktu dan tepat di Jepang saat masih berkecamuk peperangan. Tentang kisah sepasang saudara kandung yang saling mencintai, yang pastinya tidak disetujui oleh orang tua mereka. Orangtua mereka berupaya untuk memisahkan mereka, tapi janji yang terucap dari sang kakak bahwa kelak dikehidupan selanjutnya mereka akan bersatu menjadi sebuah janji yang harus ditepati.

Sebelum kematian pertamanya, ia berkeinginan menjadi sebatang pohon, dan ketika keinginannya menjadi sebatang pohon itu terwujud, akankah dengan mudahkah ia bersatu dengan cinta sejatinya atau akan tetap mendapatkan perlawanan dari orang-orang di sekitar mereka?

Dikemas dalam bentuk novelet, tidak sepanjang novel dan tidak sependek cerpen, tetapi semua tampak pas dan mantap. Pasti ada yang bertanya kalau dibuat panjang kayak novel bagaimana? Menurut aku konflik yang diceritakan di novelet ini sudah pas, penjabaran alur, konflik dan plot yang dipakai juga sudah pas. Jadi kalau dibuat panjang malah akan semakin kehilangan esensi cerita itu sendiri.

Apakah Renjana itu sebenarnya? Renjana adalah :rasa hati yang kuat  (sumber : kbbi.web.id

Suka dengan pemilihan covernya, itu seperti gambaran Suri sedang duduk di bangku dekat sekolahan, yang selalu disaksikan oleh pohon.

Bagian yang aku suka adalah saat si pohon bisa melihat Suri, yang sedang berbincang dengan teman-temannya, atau sedang menunggu kakaknya. Itu seperti kita melihat orang yang sangat kita cintai tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, nyesek nggak sih? Kalau menurut aku itu nyesek banget.

Beberapa quote yang aku temukan dalam novelet RENJANA :

“Kau tahu? Kalau aku bisa terlahir kembali dengan sosok yang berbeda,
aku ingin menjadi sebatang pohon. Kau bisa datang kapan pun untuk memelukku, baik ketika sedih maupun senang.”
(Halaman 71)

“Sudah tidak ada lagi yang aku inginkan.
Semua kebahagian ketika kau menyadari keberadaanku saja sudah cukup
karena tentu kita tidak bisa saling memiliki.”
(Halaman 80)

Dari novelet RENJANA, aku belajar satu hal bahwa cinta itu suci, cinta itu tidak salah, tapi saat memaksakan cinta untuk menjadi milikmu itulah kesalahanmu. Memperjuangkan cinta memang layak, tapi saat cinta yang kau perjuangkan adalah kosong maka sia-sia lah semua yang kau perjuangkan. Cinta sejati akan selalu menemukan jalan untuk saling menemukan.

Bagi kalian yang membutuhkan bacaan yang berbeda dari yang lain maka ini adalah cerita yang kalian butuhkan. Tapi ini bukan untuk para remaja ya, sesuai dengan label yang ada di cover “kategori dewasa muda”

Bintang 5 untuk RENJANA ini.

*****------*****------****--------*****------*****
Tiqom Tarra, lahir di Pekalongan, 30 Oktober 1992. Menulis novel dan cerpen di berbagai media massa. Cerpen-cerpennya pernah dimuat di Harian Solopos, Radar Surabaya, dan Web Story Gogirl Magazine. Di tahun 2017, Tiqom begitu dia biasa dipanggil, menerbitkan novel solo perdananya berjudul Farewell (LeutikoPrio, 2017). Gadis bergolongan darah O ini sangat mengidolakan Ken Hanggara dan Ajeng Maharani dalam bidang penulisan cerpen, sedangkan untuk novel, dia mengidolakan Dee.

Menulis baginya adalah sebuah proses penyembuhan dan pencapaian adalah hasil dari belajar, usaha dan berdoa. Tak ada kata keberuntungan dalam kamus hidupnya, maka dia percaya semua harus dicapai dengan kerja keras. Cerpen-cerpennya dapat dibaca di pensiltarra.blogspot.com sedangkan untuk novel bisa dibaca di wattpad : @TiqomTarra atau jika ingin berinteraksi dan bertegur sapa bisa di IG : @tiqomtarra, Facebook : Tiqom Tarra, Twitter : @TiqomTarra.



Posting Komentar

0 Komentar