{TANYA PENULIS & BLOGTOUR) Wawancara dengan Pia Devina penulis Pinocchio Husband




Selamat Pagi dan bagaimana kabar kalian hari ini? Aku harap kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat. Aamiin.

Alhamdulilah, akhirnya rangkain blogtour PINOCCHIO HUSBAND sudah sampai di blog aku. Sebagai blog penutup dari blogtour PINOCCHIO HUSBAND aku juga mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengan Mbak Pia Devina penulis PINOCCHIO HUSBAND.



Mari kita simak sama-sama wawancara singkat aku dengan Mbak Pia Devina.

1. Kak Pia ceritakan sedikit latar belakang / asal muasal  sampai dibuatnya cerita PINOCCHIO HUSBAND ini?

Jawaban : Pertama nulis naskah ini memang diperuntukkan biar bisa ikut lomba Sweet and Spicy Romance-nya Twigora. Saya baca beberapa referensi dari penerbit terkait ‘sweet’ and ‘spicy’ ini, kemudian mengolah ide saya agar konsepnya masuk ke dalam salah satu kategorinya. Saat itu saya memilih yang ‘sweet’. Awalnya tidak terlalu yakin naskah ini akan selesai tepat aktu, tapi ternyata proses menulisnya menyenangkan, bikin saya cukup cepat untuk menyelesaikan draft awalnya. Saat naskah ini berhasil diikutsertakan dan akhirnya masuk dua puluh besar naskah pilihan, happy-nya bukan main! Apalagi setelah beberapa waktu kemudian diumumkan kalau naskah saya ini jadi juara tiga, happy-banget-banget! Hehehe.


2. Berapa lama waktu yang Kak Pia butuhkan untuk menyelesaikan novel ini hingga masuk ke penerbit,  apakah sempat mengalami writer block atau cerita melenceng dari konsep awal? 

Jawab : Dari awal nulis sampai selesai self-edit dan dikirimkan ke redaksi, sekitar dua bulanan. Sisanya berproses untuk diterbitkan, ngikutin jadwal dari penerbitnya.
Beberapa tahun terakhir saya selalu menulis menggunakan outline. Cara ini sangat ampuh untuk menangani writer block karena kita sudah tahu dari awal akan membawa cerita ke mana. Kalaupun ada perubahan dari outline, tidak membuat ceritanya melenceng terlalu jauh karena kita sudah mempunyai rangka utama kisahnya seperti apa.


3. Ada waktu khusus tidak kak untuk menulis ditengah jadwal di dunia nyata yang cukup menyita waktu?? 

Jawab : Pulang kantor setelah anak tidur. Atau kalau udah kecapean beraktivitas atau kerja, biasanya saya nyampe rumah tidur dulu, baru bangun lagi tengah malam buat lanjut nulis. Kadang subuh sebelum beraktivitas di pagi hari, juga membantu saya untuk tetap mengikuti jadwal rutin saya untuk menulis.

4. Untuk pemberian nama judul "PINOCCHIO HUSBAND" sempat mengalami perubahan atau memang sejak awal itu sudah tidak ada perubahan? 

Jawab : Saat mengajukan naskah untuk diikutsertakan dalam lomba, judul awalnya adalah Bittersweet Lies. Lalu, pihak penerbit mengharapkan ada alternatif judul lain yang lebih greget. Sempat beberapa kali mengajukan judul alternatif, sampai redaksi juga ikut mengajukan beberapa judul dari pihak mereka. Finally, dipilihlah Pinocchio Husband yang menurut saya dan redaksi lebih catchy. Jadi, yap, judul Pinocchio Husband dipilihkan oleh redaksi Twigora.


5. Harapan seperti apa yang Kak Pia harapkan dengan terbitnya novel "PINOCCHIO HUSBAND" ini? 

Jawab : Semoga saja para pembaca merasa bahagia dan haru, atau setidaknya senang, atau setidaknya lagi sempat tersenyum saat membaca kisah Gwen dan Tristan ini. Saya mengharapkan ada jalinan emosional antara cerita yang saya tulis dengan orang-orang yang berbaik hati mau membacanya.
https://ssl.gstatic.com/ui/v1/icons/mail/images/cleardot.gif

Itulah 5 pertanyaan yang aku ajukan kepada Mbak Pia Devina. Kalian juga bisa menyimak sesi wawancara dengan Pia Devina di akun masing-masing para host blogtour. Berikut akun mereka masing-masing : 

14 - 16 Oktober 2017; Nathalia Diana Pitaloka

17 - 19 Oktober 2017 ; Afifah Mazaya 

20 - 22 Oktober 2017 ; Wardahtuljannah 

23 - 25 Oktober 2017 ; Sharie 

26 - 28 Oktober 2017 ; Farida Endah  


-----------------*****--------------------****-----------------****---------------

“Tak kenal maka tak sayang”, pepatah lama tapi memang benar adanya. Setelah menyimak wawancara dengan Mbak Pia Devina di atas, kalian pasti penasaran dengan profi Mbak Pia Devina. Ini ada profil tentang Pia Devina agar kalian semakin sayang dan cinta kepada Pia Devina :
sumber : https://web.facebook.com/pia.devina

Farmasis yang tidak lupa bersenang-senang dengan membaca dan menulis fiksi. Di sela quality time bersama keluarga, hobinya adalah menonton drama Korea atau film romance. Suka mendengarkan musik dan menjadikan ‘90s songs sebagai salah satu teman untuk menemaninya menulis. Pinocchio Husband adalah novel solo ketiga belas yang diterbitkan oleh penerbit mayor.

Penulis bisa dihubungi di e-mail piadevina@yahoo.com, atau di sosial medianya, Facebook (@pia.devina), Twitter (@piadevina), Instagram (@piadevina), juga blog (http://devinacandybox.blogspot.co.id/).

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Dua bulan waktu pengerjaan lumayan cepet ya...apalagi dengan waktu menulis yang harus meluangkan waktu gitu. Dan bisa dapat juara tiga...wah, makin kagum sama Kak Pia

    BalasHapus
  2. Ninggalin jejak dulu baru baca ��

    BalasHapus
  3. Memang benar kata kak Pia, menulis harus diawali dengan outline. Pengalaman sih. Dulu keseringan menulis tanpa outline dan saat kena writer block naskahku terabaikan sampai beberapa tahun. Alhamdulillah setelah kenal outline sekarang jadi lancar menulis lagi :)
    Dan semoga aku juga bisa seperti kak Pia yang bisa menulis dengan waktu yang relatif cepat ^^

    BalasHapus
  4. waaah keren ka, bisa bagi waktu antara keluarga, karier dan hobi... ngerjakan novel hanya dalam waaktu dua bulan aja ka, berari ide idenya lancar banget yaah..

    BalasHapus
  5. Berawal dari lomba yang menang juara 3 dan berakhir menjadi novel yang menakjubkan. Entah kenapa salut dengan Kak Pia karna ia bisa menyelesaikan naskah ini dalam waktu yang cukup singkat yaitu 2 bulan apalagi dia nulisnya yang enjoy banget. Dan juga dia yang bisa mengatur waktu antara dunia yang ia jalani dengan menulis cerita ini. Oiya jangan lupakan judul. Judulnya sebenarnya unik karna dengan judul itu kita menduga - duga yang berujung malah salah total waktu udah baca blurbnya tapi disitu sih menurut saya nilai pointnya karna judul novelnya yang unik membuat orang - orang penasaran tentang cerita ini. Penasaran bagaimana bisa novelnya bisa berjudul 'pinocchio husband'. Dan baca review - review para bookstagramer, novel ini kayaknya asik gitu. Kayak kita bisa ngerasain sendiri apa yang di alami sang tokoh. Kita kayak terjun bersama bareng si tokohnya. Itu yang membuat saya pengen baca dan menyelam bersama.

    BalasHapus
  6. awalnya pas aku
    iseng2 nulis cerita memang tanpa outline, akibatnya berkali-kali kena writter block, cerita gk rampung lalu berhenti dan ganti cerita lain dan itu berulang kali ini aki rasaain samapi aku males lanjutin lagi.
    Untung ada yg nyaranin buat kerangka dulu, dan ku coba. ya, tepat sekali akhirnya bisa lancar sampai ending. walau pun ya itu cerita alakadarnya penulis abal-abal. tapi aku setuju banget sama kak Pia kalau mau menulis ya awalnya perlu di outline dulu. walaupun ada juga penulis yg bikin cerita tanpa kerangka langsung jadi dan hasilnya mantep di jiwa. Tapiii, yg namanya kemampuam orang kan beda2 juga, jadi ya sesuaikan kemampuan aja. Hehe. Ngomong2 judul novelnya imut banget 'Pinocchio Husbund', hehe jadi pengen punya. Covernya juga juara! jadi pengen megang terus tak simpen. hehe.

    BalasHapus
  7. Keren sekali, seorang ibu pekerja kantoran yang bisa menyempatkan menulis novel dan salah satunya bisa menjadi juara lomba.
    Setelah baca review-nya juga, menurut saya kok lebih cocok kalau judulnya seperti semula ya, Bittersweet Lies, hehe..

    BalasHapus
  8. Di tengah kesibukan nya, kak Pia masih bisa produktif yaa.. Salut banget deh 👍👍👍

    BalasHapus
  9. Keren banget bisa ngebut bikin naskah, cari refrensi segala... Salut sama author nya.......

    BalasHapus
  10. Waaah 2 bulanan...waktu yang lumayan cepat untuk novel setebal itu. Kalau pakai outline emang enak yah...lebih matang terencana

    BalasHapus
  11. Pembagian waktu kak Pia untuk menulis dan menjalankan rutinitas keseharian patut dicontoh.. Kegiatan menulis tidak mengganggu kegiatan harian begitu pula sebaliknya.. Waktu 24 jam bisa terbagi secara adil.. Salut sama kakak, waktu penyelesaian novelnya juga lebih singkat..

    BalasHapus
  12. Aku sendiri cukup penasaran dengan pemakaian judul “Pinocchio Husband” untuk novel ini. Sepertinya aku belum menemukan novel yang memakai judul karakter kartun seperti novel ini. Setuju sekali dengan Mba Pia, jadi terkesan cukup unik dan eye cathing ketika dibaca.
    Aku salut sekali dengan manajemen waktunya, sesibuk apapun disempatkan untuk menulis. Dari mulai pulang kantor, tengah malam, sampai waktu subuh. Terkesan sepele, tapi banyak loh ibu2 rumah tangga yang keteteran ngatur waktunya karena faktor punya anak. Kakakku sendiri contohnya. Makanya aku salut sekali dengan Mba Pia ini, bisa konsisten menulis di tengah2 kesibukannya bekerja dan mengurus anak. Semoga tetap produktif menulis ya Mbak

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian