{Review} KILOVEGRAM

Judul Buku : Kilovegram
Penulis : Mega Shofani
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2018
Tebal : 272 Halaman
 ISBN : 978-602-03-7915-9
Beli di TBO Grobmart : Rp 65.000 (Harga belum termasuk diskon)
***
BLURB
Kata orang, Aruna itu sebenarnya cantik, tapi....gendut.
Iya, Aruna tahu ia gemuk. Ia pun kenyang dan tidak mempan lagi diejek. Habisnya bagaimana? Ia paling sulit menolak makanan, apalagi yang enak. Masakan Mama, misalnya. Atau traktiran Raka, sahabatnya.
Tetapi sikap cuek Aruna mulai berubah setelah Nada, sepupunya yang cantik dan serba bisa, masuk ke SMA yang sama dengannya. Bukan itu saja, Raka terang-terangan memuja dan mendekati Nada sehingga membuat Aruna merasa tersisih dan minder. Apa yang harus ia lakukan agar bisa seperti Nada?
Aruna memutuskan mulai berdiet. Bagaimanapun caranya, ia harus langsing, langsing, langsing! Ia tidak akan kalah dengan cewek-cewek lain di sekolah dan akan mendapatkan kembali perhatian Raka.
Diet dimulai dari......sekarang!
*****------*****------*****------****-----******

Aruna Mega siswi kelas 1 SMA Angkasa, dia tidak punya kawan, satu-satunya temannya adalah Raka Gheoputra anak kelas 3 SMA Angkasa. Aruna mempunyai bobot tubuh seberat 90 kilogram dengan tinggi 163 cm.

Teman-teman Aruna banyak yang bilang kalau sebenarnya Aruna itu cantik tapi gendut, hal ini lah yang membuat Aruna berfikir bahwa cantik itu hanya milik mereka yang tidak kelebihan berat badan. Padahal Aruna inginnya teman-temannya bilang bahwa Aruna itu gendut tapi cantik.

Jika banyak siswi di SMU Angkasa mengidolakan Raka dan bahkan mereka berlomba-lomba menarik perhatian, maka tidak berlaku bagi Aruna, dia bahkan dengan mudah merangkul bahu raka, Raka dengan santainya akan mengandeng tangan Runa untuk pulang bareng, bahkan Raka selalu mendatangi Aruna ke kelasnya saat istirahat untuk sekedar makan bareng di kantin. Dalam hal ini banyak para siswi yang iri pada Aruna, terutama Diana yang memang sejak SMP sudah seperti musuh bebuyutan dengan Aruna. Karena Diana sudah lama suka sama Raka, tapi sayangnya Raka tidak pernah menanggapinya.

Setelah mengetahui bahwa Nada, sepupu Aruna bakalan pindah dan menetap di rumah Runa, Nada pindah dari yang Runa tahu dari Mamanya karena Nada mengalami patah hati. Aruna berfikir kapan ia akan merasakan jatuh cinta, kepada siapa ia bakalan jatuh cinta? Siapa yang bakalan menjadi cinta pertama dalam hidupnya? Aruna resah, apakah jatuh cinta hanya untuk mereka yang cantik, bukan yang gendut kayak Aruna.

Raka, dia sadar bahwa dirinya sangat digilai oleh para siswi SMA Angkasa, tapi Raka selalu saja usil pada Aruna, Raka selalu mentraktik Aruna, jika ia melakukan kesalahan terhadap Aruna, maka hubungan pertemanan mereka akan kembali baik-baik.

Kedatangan Nada, menjadi akar permasalahan dalam hidup Aruna, karena bayangan tubuh ideal yang selama ini ada dalam impiannya, nyata terwujud dalam sosok Nada.

Semua murid di SMA Angkasa begitu terpesona dengan sosok Nada, tidak terkecuali Raka. Raka terang-terangan memuji kecantikan Nada, bahkan ia juga berusaha melakukan pendekatan dengan Nada. Semenjak itu Aruna memutuskan untuk menurukankan berat badannya.

Saat Raka dan Nada semakin dekat, kenapa Aruna merasa tersisih? Sudah tidak ada lagi waktu Raka buat Aruna?
Mampukah Raka mempertahankan persahabatannya dengan Aruna disaat Nada ada diantara mereka?
Apa yang akan Aruna alamai, saat dirinya harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya, yaitu Diana?
Seperti apakah sebenarnya perasaan Aruna, Raka dan juga Nada?
Dan bagaimana cara diet Aruna? Berhasilkan ia menurunkan berat badannya?
Simak kisah selengkapnya tentang Aruna dan Raka dalam “KILOVEGRAM”

*****------*****------****--------*****------*****

Sebelum aku review, aku mau cerita sedikit, sejak novel ini launching pertama, aku udah penasaran sama isinya, kemudian mencoba peruntungan dengan mengikuti berbagai macam give away, Kak Mega termasuk salah satu penulis yang sering bikin ga berhadiah novel ini. Puncaknya, waktu kak Mega mengadakan challenge review di blog untuk novel ini, aku memutuskan untuk membeli novel ini di Grobmart, karena aku yang salah perhitungan akhirnya buku ini sampe setelah beberapa dari jadwal berakhirnya challenge, ia hampir satu bulan baru nyampe (aku beli beberapa hari sebelum libur lebaran), dan akhirnya tidak jadilah saya mengikuti challenge ini. Tapi aku puassss karena pada akhirnya bisa baca cerita Aruna ini.

*****------*****-----*****

Ini karya pertama kak Mega yang aku baca, dan cerita ini kabarnya adalah draft yang pernah kak Mega buat waktu SMP. Keren dan hebat.

Membaca kisah Aruna ini, aku baca dalam sehari saja, karena memang alurnya dan bahasanya itu membuat penasaran dan pengen tahu bagaimana akhirnya. Dan Ya Tuhaaaan Kak Mega, dari kemunculan Raka yang berkenalan dengan Nada, sampai akhir cerita aku putuskan satu kata bahwa Raka itu “NYEBELIN DAN GAK PEKA”.

Adakah sahabatan yang rangkulan mesra, adakah sahabatan yang nonton berdua aja, adakah sahabatan yang di beri bunga mawar sambil bilang kamu cantik. Dan ternyata memang ada, ya si Raka ini.

Ditulis dengan sudut pandang orang ketiga dari sisi Aruna,  karena bahasa yang dipakai bahasa sehari-hari dan suasana settingnya juga keseharian, jadi aku merasa dapat merasakan banget karakter Aruna ini. Dan mungkin itulah salah satu hal yang membuat sosok Raka tampak menyebalkan di mata aku.

Alurnya maju, tapi ada satu scene yang menceritakan awal mula cerita bagaimana Aruna bisa bersahabat dengan Raka, dan di sini Raka itu memang benar-benar manis.

Karakter Aruna, dia supel, ramah dan suka berteman dengan siapa saja, pada dasarnya Aruna bukan cewek yang rendah diri karena bobot tubuhnya tapi semenjak perhatian  Raka yang hanya kepada Nada, Aruna menjadi merasa minder, merasa tidak pantas. Tapi dia tahu cara seperti apa yang ia lakukan untuk membuktikan bahwa dirinya memang pantas.

Raka, dia seorang ketua OSIS dengan segala pesonanya yang pastinya banyak disukai cewek-cewek, suka berteman dan tajir. Suka sekali mengoda dan mengejek bobot tubuh Aruna. Tapi Aruna tidak pernah marah, kalau kata Aruna wajah Raka itu tengil tapi menggoda.
Raka & Aruna  ( Klik di sini

Nada, dia cewek yang periang, cantik dan pandai merias diri. Tahu akan posisinya dan
baik dalam bersikap.

Selain tiga tokoh di atas ada juga Diana, Valen kakak laki-lakinya Diana, Imey, Mama Aruna, Mama Raka dan Ayah Raka. Dan yang paling aku suka dari semua karakter itu adalah karakter mamanya Aruna. Mamanya Aruna itu contoh wanita yang luar biasa hebat. Menjadi orang tua tunggal dan memenuhi kebutuhan hidup sendiri tapi masih bisa selalu memperhatikan Aruna dan melimpahkan kasih sayangnya kepada Aruna.

Pemilihan judul dan covernya keren. Suka sama pemilihan judulnya, mungkin itu gabungan dari kata Kilogram dan Love. Hi hi hi unik. Apalagi covernya juga keren.

Perpindahan alur dari puncak dan kepenyelesaian menurut aku terlalu cepat. Ada dikit-dikit dramanya kayaknya bakalan lebih menarik.

Pada awalnya Raka memang manis, tapi berubah menjadi menyebalkan setelah bertemu dengan Nada. Momen manis antara Raka dan Aruna itu yang paling aku suka. Apalagi waktu adegan Aruna yang merangkul leher Raka dan Raka rela membungkuk demi menyamakan tingginya dengan Aruna, apalagi kalau Raka yang pas ngeledek Aruna, itu kayak membuktikan persahabatan mereka memang totalitas. Selain itu yang aku suka adalah waktu Aruna ikut lomba modelling di sekolahnya, aku seperti sedang berada di lokasi itu, dan aku salut sama Aruna.

Beberapa quote favorit yang aku suka dari cerita Aruna dan Raka, sebagai berikut :

“Nggak baik lho sayang geng-gengan. Soalnya itu menciptakan sekat dengan teman yang lainnya, yang nggak satu geng sama kamu. Otomatis pergaulan kamu jadi sempit karena cuma bergaul sama itu-itu melulu. Kamu harus berteman dengan siapa aja, biar pergaulan kamu luas.”(Mama Aruna, halaman 19)
“Jatuh cinta sih jatuh cinta. Yang nangkep cintanya ada nggak? Boro-boro namgkep, baru lihat badan gue segede meja makan begini aja mungkin udah bikin cowok-cowok kabur.”(Aruna, halaman 21)
“Sahabat emang harus begitu, saling melindungi dan seperti puzzle, tiap bagian harus saling melengkapi.”(Raka, 27)
“Kelak, kamu akan mengerti ketika saat itu datang, bahwa cinta bukan sekedar mementingkan fisik. Melainkan melibatkan lebih dari itu. Perasaan. Dan kelak akan ada saatnya seseorang yang membuktikan semua itu.”(Mama Aruna, 118)
“Sebenarnya gue anaknya asyik kalau gak diusik. Nggak bakal nyolot kalo nggak ada yang nyulut.”(Halaman 190)
“Semua hal baik itu butuh proses cukup lama. Mie instan yang katanya instan aja tetap butuh proses supaya bisa dimakan”(Halaman 202)
“Bikin semua orang senang itu bukan pekerjaan lo, bukan gue dan bukan pekerjaan semua orang.”(Halaman 238)

Dari cerita Aruna dan Raka, aku menjadi semakin nyakin bahwa persahabat sejati itu, kalau kita sudah bisa saling menghina tapi tidak ada yang bakalan sakit hati, kalau kalian masih merasa sakit hati, itu berarti persahabatan kalian masih perlu dipertanyakan? Setuju nggak dengan pendapat aku?

Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini yang saya tangkap adalah seperti telah dikutip diakhir cerita yaitu “Cinta memang bukan soal ukuran, bukan soal angka pada jarum timbangan, juga bukan soal wajah yang dipoles riasan. Cinta melibatkan lebih dari itu... Yaitu perasaan.” Selain itu, ingin kurus itu baik, tapi caranya jangan salah dan niatnya juga harus benar. Jangan suka pilih-pilih teman, apalagi karena alasan fisik. Selama dia bikin kita nyaman, dan bisa membawa kita untuk bisa menjadi lebih baik, tidak ada alasan untuk tidak berteman dengannya bukan?

Novel ini bergenre teelit, jadi buat kalian remaja-remaja gaul, remaja-remaja zaman now kalian wajib baca ini ya, karena memang keren dan ada sesuatu yang kalian cari ada dalam buku ini.

Bintang 4 untuk Raka dan Aruna.

******--------******-------------*********
sumber foto : klik di sini atau ini

Mega Shofani lahir di Klaten, Jawa Tengah, 17 Januari 1992, bungsu dari tiga bersaudara. Perempuan berbintang Capricorn ini hobi menggambar dan mulai suka menulis sejak kelas 2 SMP. Keinginannya menjadi penulis semakin kuat ketika ia memasuki dunia perkuliahan. Bagi penyuka warna merah yang satu ini, menulis merupakan passion yang telah berhasil ia temukan dalam dirinya. Setelah menerbitkan Love Apart (Gramedia Pustaka Utama, 2014), kini ia kembali dengan novel keduanya, Kilovegram.


Sukses terus buat Kak Mega, ditunggu karya-karyanya selanjutnya.


Posting Komentar

0 Komentar