{Book Review} Jalan Menuju Cinta-Mu – Rhein fathia




Judul Buku : Jalan Menuju Cinta-Mu
Penulis : Rhein Fathia
Penerbit : Penerbit Bunyan ( PT. Bentang Pustaka)
Tahun terbit/ Cetakan Pertama : Juli 2013
Pernah di terbitkan juga dengan judul yang sama pada tahun 2008
Tebal : vi + 174 Halaman
 ISBN : 978-602-7888-51-7
***
BLURB
Sahabat setia selamanya. Aku dan Maya seakan tak terpisahkan. Tetapi kini, satu badai besar meluluhlantakkan persahabatan kami. Maya, yang selalu menyediakan bahu saat aku menangis dan setia mendengarkan cerita ketika aku jatuh cinta, sekarang justru menjadi orang yang tak lagi bisa kupercaya.
Ah, hatiku remuk. Aku tak punya siapa—siapa lagi. aku tak peduli apa —apa lagi. Apalah arti keluarga, cinta dan persahabatan kalau orang yang paling kamu sayangi di dunia melukaimu diam – diam ?
Ya Tuhan, kenapa harus aku yang mengalami cobaan ini ? Aku hanya bisa berharap, Engkau tak akan meninggalkanku seorang diri. Karena aku yakin, selalu ada jalan menuju cinta – Mu ....
*****------*****------*****------****-----******
Maya dan Ella dua sahabat dekat sejak kelas 1 SMU, mempunyai sifat dan latar belakang keluarga yang berbeda. Tapi berbedaan itu tidak membuat keduanya saling menjauh.

Ella yang tomboi, dengan rambut lurus indahnya yang selalu ia potong pendek. Lebih suka memakai kaus dan jins yang longgar, tidak pernah dandan, padahal Ella punya kulit yang mulus dan indah. Selain itu Ella juga orang yang tertutup untuk masalah pribadi. Sering bersikap dingin dan pelit senyum, dan selalu memandang masalah dari sisi negatif mempunyai hobi berdebat dan egosi da moodnya yang selalu cepat berubah. Selain itu Ella juga gadis yang pintar dan cerdas ia selalu menjadi peringkat pertama di sekolahannya.

Di balik sikap cueknya, Rama tahu Ella sedang ‘membaca’.
Memperhatikan keadaan sekitarnya, keadaan sekolah, sikap teman-teman dan lainnya. Gadis itu ‘membaca’ dalam diamnya.”
(Halaman 18)

Sedangkan Maya, kebalikan dari Ella. Maya mempunyai pacar yang sangat Maya cintai yang bernama Edi, meskipun kata Ella tidak setuju dengan hubungan mereka karena Ella tahu bahwa Edi bukan cowok baik-baik.

Akhir-akhir ini Ella sering uring-uringan dan lebih sering diam, ia tidak bercerita kepada siapun apa yang ia rasakan, ia hanya bercerita kepada langit tentang segala gundahnya.

“Tuhan, aku sedang mencari-Mu.
Untuk sekedar berbincang melepas ucap yang sering bisu.
Apa Kamu berada di langit biru? Atau
di suatu tempat yang di dalamnya terdapat batu?”
(Halaman 100)

Maya yang hanya dipusingkan oleh masalah percintaanya dengan Edi berbeda dengan Ella, akhir-akhir ini ia merasa ada yang berbeda dengan kedua orangtuanya. Ella memang terlahir dari keluarga yang berada. Ayahnya memangku jabatan penting di salah satu bank sedangkan mamanya adalah seorang wanita karir yang sukses. Ella selalu sendirian di rumah hanya berteman dengan mbok Iyem pembantu rumah tangga keluarga Ella. Kedua orangtuanya sibuk bekerja dan sering dinas ke luar kota.

“Jika wanita bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dengan berkarier, mengapa harus dilarang?”
(Halaman 27)

Semua terbongkar sudah, orangtuanya akan bercerai. Ella tidak bisa melakukan apa-apa untuk kedua orangtuanya. Perceraian kedua orangtuang yang menurut mereka sudah mereka pikirkan baik-baik berimbas kepada Ella. Ella jadi tidak fokus sekolah, bahkan ia sering membolos, menjadi pribadi yang lebih semaunya sendiri. Beruntung ia masih punya Maya, seorang yang masih perhatian dengan Ella dan juga Rama teman sekelas Maya dan Ella. Meskipun begitu Ella tidak menceritakan apa masalah yang sedang dia hadapi kepada Maya.

Ditengah kesedihan yang sangat mendalam yang Ella rasakan. Ada berita menggembirakan dari Maya. Maya yang sudah kehilangan sosok ayah sejak kecil, dia akan mendapatkan ayah baru. Mamanya Maya akan menikah lagi. Mamanya Maya memang masih cantik, ia seorang pengusaha butik yang lebih sering berada di rumah.

“Aku membutuhkan dia karena aku sangat mencintainya.
Dan, cinta bukanlah matematika, kimia, bahkan fisika. Ia tidak bisa dikalkulasikan dengan rumus atau logika.”
(Maya, Halaman 35)

Maya mengajak Ella untuk bertemu dengan calon ayah barunya. Betapa terkejutnya Maya dan Ella saat tahu siapa sosok ayah itu. Ayah baru Maya adaalah Ayah Ella, ayah yang selalu Ella banggakan dan yang selalu Ella katakan kepada semua orang bahwa ayahnya adalah ayah yang paling baik di dunia.

Bagaimana perasaan Ella dan Maya setelah kejadian itu? Ella menjauh dari Maya sedangkan Maya merasa menjadi orang yang bersalah besar atas segala kesedihan yang Ella alami.

Bagaimana kelanjutan kisah dua anak remaja ini dalam menyikapi semua masalah yang sedang mereka hadapi? Ke jalan yang baik atau malah sebaliknya?
Baca kisah yang mengharukan ini dalam cerita “Jalan Menuju Cinta-Mu” karya Rhein Fathia.

*****------*****------****--------*****------*****

Dengan mengusung genre remaja, dimana tokoh utama masih SMA, Rhein Fathia membawa cerita ini bukan hanya tentang cinta saat SMA, ini lebih tentang bagaimana seorang remaja harus bersikap jika dalam menghadapi sebuah permasalahan. Dari cerita ini aku menjadi tahu bahwa untuk mengakat kisah remaja tidak melulu harus tentang cinta khas remaja. Meskipun di sini juga ada kisah cinta tapi fokusnya bukan ke arah itu.
Di sini ada beberapa karakter selain Maya dan Ella. Ayah Ella memang sosok seorang Ayah yang sempurna, tapi karena sang istri yang lebih mementingkan karier, membuat ia menjadi berubah, aku juga kaget saat di scene menjelang akhir, kok sikap Ayah Ella berubah, dia menjadi tidak peduli. Tentang cara pandang seorang wanita sepertinya Ibunya Ella yang merasa bahwa ia masih ingin mengeksplore segela kemampuanya, aku rasa itu memang tidak ada yang salah, aku tidak berani komentar tentang kehidupan pernikahan, karena aku pribadi belum mengalaminya, cuma setau aku, jika seorang wanita selain menjadi ibu rumah tangga ia juga menjadi wanita karier bukan hal yang sangat mudah.
Agak lama membuat review ini, karena pas cerita ini selesai aku baca, bertepatan dengan kasus artis yang kena tampar anak dimana si artis adalah pacar ayahnya. Aku gemes jadi malas mau mereview, karena memang disini ada kisah pelakornya, bagi ku selama seorang wanita berhubungan dengan laki-laki yang berstatus suami orang, entah ia ada masalah dengan pernikahannya atau tidak selama ia masih berstatus “suami’ ia layak di sebut pelakor. Begitu juga dengan ibunya Maya. Menjadi semakin marah saat dengan entengnya ibu Maya bilang kalau ia tidak tahu kalau lelaki itu adalah ayah dari Ella yang merupakan sahabat Maya. (Terus kalau ia bukan Ayah Ella, gpp gitu pacaran sama suami orang). Kok dongkol gini ya rasanya aku.
Kita doakan aja semoga Ayah Ella dan Ibunya Maya tetap menjadi keluarga yang bahagai sampai akhir, dan buat Mamanya Ella semoga ketemu jodoh yang lebih baik dan lebih sempurna dari sebelumnya. Aamiin.
Aku suka cerita ini, aku kasih bintang 5 buat cerita ini.

Sukses terus buat Kak Rhein, ditunggu karya – karya selanjutnya yang mengguncang dunia kepenulisan Indonesia.



Posting Komentar

0 Komentar